Mohon tunggu...
KOMENTAR
Love Pilihan

Pengalaman Menjadi EO Pernikahan Berkonsep Low Budget

9 November 2023   17:37 Diperbarui: 9 November 2023   19:20 372 6
Tak terbayang dalam hidup saya akan menjadi event organizer alias EO untuk sebuah acara pernikahan. Acara yang sakral dan sangat bersejarah bagi pasangan yang hendak menikah.

Ceritanya salah satu saudara hendak menikah dimana saya dan istri saya dipercaya menjadi EO-nya. Konsepnya bukan yang formal atau tradisional yang ada pakemnya, bukan romantis penuh bunga, bukan pula pesta kebun di taman terbuka. Melainkan konsep low budget.

Ya saking low budget-nya sampai memilih saya dan tim saya (istri) menangani semuanya sejak lamaran sampai hari H. Item yang kami tangani meliputi pernak-pernik lamaran dan seserahan pernikahan, dekorasi pelaminan,  baju pengantin, rias pengantin, sampai urusan dokumentasi, konsumsi dan sound system.

Hampir semua persiapan kami lakukan berdua. Kecuali urusan dengan KUA ya, itu menjadi urusan yang mau menikah. Hehe...

Kebetulan saya dan istri punya pengalaman mengurusi hal ini. Dulu ketika kami menikah, saya dan istri saya menjadi EO bagi acara kami sendiri.

Pada waktu itu saya masih di tinggal perantauan. Hampir saban akhir pekan saya mudik buat urusan pernikahan kami. Saudara-saudara kami memang membantu, tapi secara keseluruhan manajer dari acara itu adalah kami berdua.  

Jadi ketika kami diminta untuk membantu saudara kami  di acara pernikahannya, kami sepakat menganggukkan kepala. Bayarannya? Sekira 2M kali ya, alias Makasih Mas... wkwkwk. Masa iya open PO sama saudara sendiri? Paling penting adalah makan enak, kenyang dan gratisan. Hehe...

Apa saja yang kami lakukan untuk mewujudkan acara paling indah dalam hidup kerabat kami itu? Banyakkk sekali. Sampai-sampai menjelang hari H saya tidak bisa tidur. Beneran saya tidak bisa memejamkan mata sama sekali.

Acara berlangsung di hari Minggu pagi, dimana jadwal akad nikah jam tujuh. Namun sebelumnya di kala subuh, terjadi sebuah insiden dimana toren air tanam di rumah orang tua mempelai (yang menjadi venue acara) mengeluarkan air yang cukup banyak.

Sebagian area yang rencananya untuk para tamu undangan kebanjiran. Entah mengapa itu bisa terjadi padahal sebelumnya aman-aman saja. Sebagai EO acara, kami sat set menjelma menjadi tim cleaning service dadakan untuk membersihkan semuanya.

Acara belum dimulai, tapi kami sudah lelah duluan. No problem. Ada kopi hitam yang membuat semangat kami tumbuh lagi  berkali lipat.

Oh ya, tentang bujet pernikahan, mulai sesi lamaran hingga hari pernikahan di kisaran 15-20 juta rupiah. Alokasi terbesar sudah pasti di aspek konsumsi.


Lokasi acara

Venue acara pernikahan adalah rumah orang tua mempelai pria yang cukup memadai untuk menampung para undangan. Denah rumahnya yang simpel membuat kami bisa mengatur dekorasi pelaminan, meja-kursi serta hiasan dengan lebih leluasa.

Kami menyewa sejumlah meja dan kursi di sebuah gerai persewaan alat pesta. Kami memesannya jauh-jauh hari agar tidak keduluan penyewa lainnya.

Beruntung item yang kami perlukan ready stock dan belum ada yang memesannya. Selanjutnya kami ngobrol tentang teknis pengiriman dan pembayaran.

Meja dan kursi tiba di H-1 dalam kondisi baik. Ketika acara selesai, tim dari gerai tersebut juga membantu membereskannya dan mengangkutnya ke truk.

Pada hari H, saya dan istri saya berbagi tugas. Saya fokus di bagian dokumentasi foto dan video merangkap sound system. Sedangkan istri saya menjadi penerima tamu sekaligus mengontrol konsumsi.

Susunan acaranya sangat simpel. Sesi pertama adalah akad nikah, dilanjutkan dengan syukuran atau resepsi alias makan-makan. Tidak ada hiburan live music, selain karena konsep low budget juga karena khawatir mengganggu tetangga kiri-kanan-depan-belakang.

Jadi kami memutar wedding songs yang kami mainkan dari salah satu layanan streaming dengan volume sedang saja. Untuk item ini, saya menggunakan laptop, wireless speaker dan koneksi internet.


Dekorasi pelaminan

Bersyukur hidup di jaman belanja online eksis. Jadi, keperluan seserahan, dekorasi hingga sound system kami beli di sana. Ada beberapa toko online yang kami hampiri untuk membeli semua barang yang kami perlukan.

Misalnya toko yang menjual aneka kotak untuk keperluan acara lamaran dan seserahan. Begitu pula ragam dekorasi untuk menghias pelaminan, ada banyak sekali sellers-nya. Saking banyaknya sampai bingung memilihnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun