Mohon tunggu...
KOMENTAR
Raket Artikel Utama

Novak Djokovic Juara Paris Masters 2023, Menuju Minggu ke-400 di Puncak Peringkat ATP

6 November 2023   19:29 Diperbarui: 7 November 2023   17:51 849 13
Makin tua makin menjadi, itulah Novak Djokovic. Petenis senior asal Serbia berusia 36 tahun ini tidak pernah gentar berkompetisi di tengah gempuran petenis-petenis hebat muda usia.

Minggu (5/11/23) malam lalu, Djokovic yang menjadi unggulan teratas memastikan diri menjadi juara ATP Masters 1000 Rolex Paris Masters 2023 di kota Paris, Prancis. Di babak final, petenis yang akrab dipanggil dengan Nole ini menghempaskan petenis non unggulan Grigor Dimitrov (Bulgaria) dengan dua set langsung 6-4, 6-3.

Ini merupakan gelar ketujuh Djokovic di arena Bercy (yang kini disebut dengan Accor Arena) dan gelar ke-40 di level ATP Masters 1000. Pencapaian tersebut membuatnya menjadi menjadi petenis dengan gelar ATP Masters 1000 terbanyak, selain menjadi petenis putra dengan gelar grand slam terbanyak dengan 24 gelar.



Gelar Paris Masters 2023 membuat Djokovic semakin jauh mengungguli dua rivalnya di Big Three yaitu Rafael Nadal (Spanyol) dan Roger Federer (Swiss) di level ATP Masters 1000. Sejauh ini Nadal mengoleksi 36 gelar, sedangkan Federer 28 gelar.

Pencapaian Djokovic di Paris baru-baru ini membuat Djokovic masih tegar di posisi puncak Pepperstone ATP Rankings - Singles selama total 398 minggu. Ia perlu dua minggu lagi untuk memecahkan rekornya sendiri sebagai petenis ATP nomor satu terlama di dunia dengan 400 minggu. Sepertinya Djokovic bisa mewujudkannya.

Satu-satunya misi Djokovic di Bercy 2023 paling utama adalah menjuarainya agar tetap bertengger di posisi puncak ATP Rankings. Posisi Djokovic belum sepenuhnya aman dan bisa ditumbangkan oleh Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol) yang membayanginya di peringkat dua dunia.

Ternyata Alcaraz yang menjadi unggulan kedua justru tumbang di babak kedua setelah takluk di tangan petenis qualifier Roman Safiulin (Rusia). Hal itu membuat Djokovic semakin optimis untuk mewujudkan misinya.

Gelar Paris Masters 2023 menjadi satu-satunya peluang untuk mengamankan posisinya sebagai petenis nomor satu dunia.  Djokovic memperoleh tambahan poin sebesar 400 poin yang membuat total poinnya kini menjadi 11.445 poin.

Sebagai informasi, di Bercy 2022 lalu Djokovic tampil sebagai finalis. Ia memperoleh poin 600 yang ia pertahankan di Bercy 2023. Karena poin juara adalah 1000, maka ia mendapatkan tambahan poin 400 poin saja.

Tambahan poin tersebut lebih dari cukup untuk membuatnya semakin lama di puncak peringkat ATP, bahkan kemungkinan hingga akhir musim  2023 ini.  Jumlah poin Djokovic kini jauh lebih besar daripada sang rival Alcaraz yang memiliki jumlah poin total 8.455 poin atau selisih 2.990 poin.

Maka dari itu Djokovic bekerja sangat keras untuk menjuarai Paris Masters 2023. Nyaris tersingkir di babak ketiga (ketika menghadapi Tallon Griekspoor dari Belanda) dan babak perempat final (ketika menghadapi Andrey Rublev dari Rusia), pada akhirnya kekuatan mental Djokovic membawanya menuju babak final hingga menjadi juaranya.

Masih ada satu turnamen ATP lagi yaitu Nitto ATP Finals 2023 dimana Djokovic harus mempertahankan gelar juaranya. Turnamen penutup musim itu akan digelar di kota Turin, Italia pada 12-19 November 2023

Setelah target juara di Paris Masters 2023 tercapai, sepertinya Djokovic bisa tampil "lebih santai" di Turin. Meski tersingkir di babak round robin sekalipun tidak akan membuat Djokovic kehilangan posisinya sebagai petenis peringkat satu dunia. Poin maksimal di turnamen itu adalah 1.500 poin dimana petenis manapun yang menjuarainya, termasuk Alcaraz, tidak akan bisa menggesernya dari kursi tahta ATP.


Fisik dan stamina, skill, mental, semua ada pada Djokovic

Tak dimungkiri, fisik, stamina, skill dan mental Djokovic saat ini adalah yang terbaik. Sejak Federer pensiun dan Nadal (Spanyol) mengalami cedera dengan masa recovery yang cukup lama, hampir tidak ada petenis yang mampu mengatasi permainannya.

Kecuali mungkin Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol). Tapi nyatanya petenis muda dari negeri matador itu belum menunjukkan konsistensi permainan yang baik. Okelah ia pernah menang atas Djokovic dengan skor head-to-head sejauh ini 2-2, tapi Alcaraz juga beberapa kali kandas di tangan petenis lain yang berperingkat lebih rendah.

Fisik dan stamina Djokovic sangat fit di usianya yang kini mendekati 40 tahun. Sejauh ini ia tidak pernah mengalami cedera fisik serius yang mengharuskannya rehat dari tenis dalam waktu yang lama.

Soal skill Djokovic tidak perlu dibahas lagi. Ia adalah petenis baseline all-court yang agresif dengan variasi pukulan yang konsisten menekan lawan. Djokovic juga piawai menyusun strategi permainan yang mampu memporakporandakan siasat lawan.  

Tak heran ada celetukan fans tenis Serbia yang mengatakan bahwa Djokovic bisa jadi akan memboyong 25-30 gelar grand slam. Mereka melihat Djokovic mampu melakukan itu. (sumber: Forbes). Sepanjang musim  2023 saja, Djokovic mampu menjuarai tiga grand slam yaitu Australian Open, French Open dan US Open.

Brad Gilbert, mantan petenis ATP yang kini menjadi pelatih petenis putri Coco Gauff, meyakini bahwa Djokovic bisa saja akan menjuarai enam turnamen grand slam lagi atau lebih. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Djokovic mungkin akan tampil di 12 turnamen grand slam berikutnya dan peluang juara di kisaran 5:7.

Pendapat Gilbert itu bukannya tanpa dasar. Paris Masters 2023 bisa menjadi tolok ukurnya.

Di babak perdelapan final, Djokovic mampu membalikkan situasi setelah tertinggal 0-1 dari Griekspoor di set pertama. Di set kedua, Djokovic tampil all out dan memenangkan set kedua setelah menang 7-6 (tie break 7-2).

Pada akhirnya ia menutup set ketiga dengan skor 6-4 dan lolos ke perempat final. Pertandingan Djokovic versus Griekspoor sendiri berlangsung selama 2 jam 38 menit.

Tidak hanya itu, di babak perempat final lagi-lagi ia bertemu dengan lawan alot yaitu Holger Rune (Denmark). Pertandingan antara keduanya merupakan pertandingan ulangan babak final Paris Masters 2022. Pada waktu itu Rune yang menjadi juaranya.

Kali ini Djokovic mampu menggulung Rune lewat pertandingan tiga set selama 2 jam 54 menit, lebih lama dari pertandingan Djokovic melawan Griekspoor. Djokovic sempat unggul 7-5 di set pertama, namun Rune berhasil menghadangnya di set kedua dengan 6-7(3-7).

Set pertama dan kedua berlangsung sangat intens dan mendebarkan. Apalagi Rune sedang dalam misi menyelamatkan spot-nya di ATP Finals 2023 dimana ia bersaing dengan Hubert Hurkacz (Polandia), Taylor Fritz (AS) dan Casper Ruud (Norwegia).

Di set ketiga, Djokovic berhasil menekan permainan Rune dan menang 6-4. Kemenangan atas Rune membuatnya melenggang ke babak semifinal.

Tapi ternyata ujian berat lagi-lagi menghadangnya. Ia berjumpa dengan petenis super ulet Andrey Rublev (Rusia) yang membuatnya hampir saja tersingkir.

Kedua petenis sama-sama bermain apik. Kalau bukan karena kekuatan mentalnya, Djokovic mungkin sudah tersisih di babak tersebut. Rublev tampil begitu cemerlang dan berkali-kali menekan Djokovic.

Pertandingan Djokovic versus Rublev berlangsung selama tiga jam, salah satu pertandingan terlama di arena Bercy 2023. Pada akhirnya Djokovic menang dengan skor 5-7, 7-6(7-3), 7-5.

Di akhir pertandingan, Rublev membanting raketnya seraya berteriak. Sepertinya ia merasa kesal karena peluangnya lolos ke final ambyar gegara dihadang Djokovic.

Prediksi Gilbert bisa jadi ada benarnya. Apabila Djokovic mampu memenangkan enam grand slam lagi, wahh... rekor Djokovic bakal susah disamai oleh petenis-petenis lainnya. Mungkin ada petenis di masa depan yang bisa menyamai atau memecahkan rekornya, tapi entah berapa puluh tahun lagi.

***

Sumber data dan informasi: ATP Tour 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun