Mohon tunggu...
KOMENTAR
Raket Pilihan

Juara French Open 2023, Novak Djokovic dan Iga Swiatek Raup Hadiah Miliaran Rupiah

13 Juni 2023   17:37 Diperbarui: 13 Juni 2023   17:47 787 5
Arena Stade Roland Garros di kota Paris, Perancis begitu riuh menyambut kemenangan Novak Djokovic (Serbia) dan Iga Swiatek (baca: Iga Syontek, Polandia) di turnamen grand slam French Open 2023 (FO 2023). Djokovic resmi menjadi juara tunggal putra sedangkan Swiatek memenangkan nomor tunggal putri.

Keduanya sama-sama meraih gelar ketiga mereka di Roland Garros. Djokovic pertama kali juara di tahun 2016, lalu 2021 dan 2023. Sedangkan Swiatek pertama kali menjadi juara di tahun 2020 ketika masih berusia 19 tahun, lalu juara lagi tahun 2022 dan 2023.

Di babak final, unggulan ketiga Djokovic menang straight set atas unggulan keempat sekaligus finalis FO 2022 Casper Ruud (Norwegia) dengan skor 7-6(7-1), 6-3, 7-5 selama kurang lebih tiga jam 13 menit. Sedangkan Swiatek menang atas petenis bukan unggulan Karolina Muchova (Ceko) dengan skor 6-2, 5-7, 6-4 selama kira-kira dua jam 49 menit.

Di podium juara, Djokovic dengan bangga mengangkat trofi "La Coupe des Mousquetaires" untuk juara tunggal putra. Begitu pula dengan Swiatek juga tampak sangat bahagia dengan trofi "La Coupe Suzanne Lenglen" sampai-sampai ketika ia mengangkat pialanya, penutup pialanya terlepas dan jatuh ke lapangan.

Bagi Djokovic, kemenangannya di FO 2023 membuat dirinya resmi menumbangkan rekor Rafael Nadal (Spanyol) sebagai petenis putra dengan gelar grand slam terbanyak yaitu 23 gelar. Djokovic kini menyamai pencapaian mantan petenis putri Amerika Serikat (AS) Serena Williams yang juga memiliki 23 gelar grand slam.

Nole, begitu ia biasa disapa, tinggal merebut satu gelar grand slam lagi untuk menyamai rekor petenis putri legendaris Australia Margaret Court yang memiliki 24 gelar grand slam. Peluang Djokovic paling dekat adalah Wimbledon 2023 yang bakal dihelat Juli ini dimana ia akan berusaha mempertahankan gelarnya.

Turnamen FO 2023 merupakan grand slam kedua yang digelar setiap tahun sebagai penutup musim lapangan tanah liat. Sebagaimana turnamen grand slam pada umumnya, turnamen tenis akbar ini diikuti ratusan petenis senior putra dan putri, petenis yunior putra dan putri, petenis penyandang disabilitas serta petenis veteran.

Berikut daftar lengkap para juara FO 2023. Para juara dalam teks tebal.

A. Babak utama senior
Tunggal putra: Novak Djokovic (Serbia) vs Casper Ruud (Norwegia), 7--6(7--1), 6--3, 7--5.
Tunggal putri: Iga Swiatek (Polandia) vs Karolina Muchova (Ceko), 6--2, 5--7, 6--4
Ganda putra: Ivan Dodig (Kroasia) / Austin Krajicek (AS) vs Sander Gille / Joran Vliegen (Belgia), 6--3, 6--1.
Ganda putri: Hsieh Su-wei (Taiwan) / Wang Xinyu (China) vs Leylah Fernandez (Kanada) / Taylor Townsend (AS) 1--6, 7--6(7--5), 6--1.
Ganda campuran: Miyu Kato (Jerman) / Tim Putz (Jerman) vs Bianca Andreescu (Kanada) / Michael Venus (Selandia Baru), 4--6, 6--4, tie break 10--6.

B. Yunior
Tunggal putra yunior: Dino Prizmic (Kroasia) vs Juan Carlos Prado Angelo (Bolivia), 6--1, 6--4.
Tunggal putri yunior: Alina Korneeva (Rusia) vs Peru Lucciana Perez Alarcon, 7--6(7--4), 6--3.
Ganda putra yunior: Yaroslav Demin (Rusia) / Rodrigo Pacheco Mendez (Meksiko) vs Lorenzo Sciahbasi / Gabriele Vulpitta (Italia), 6--2, 6--3.
Ganda putra yunior: Tyra Caterina Grant / Clervie Ngounoue (AS) vs Alina Korneeva (Rusia) / Sara Saito (Jepang), 6--3, 6--2.

C. Tenis Kursi Roda dan Kuad
Tenis kursi roda tunggal putra: Tokito Oda (Jepang) vs Alfie Hewett (Inggris), 6--1, 6--4.
Tenis kursi roda tunggal putri: Diede de Groot (Belanda) vs Yui Kamiji (Jepang), 6--2, 6--0.
Tenis kursi roda ganda putra: Alfie Hewett / Gordon Reid (Inggris) vs Martin de la Puente (Spanyol) / Gustavo Fernandez (Argentina), 7--6(11--9), 7--5.
Tenis kursi roda ganda putri: Yui Kamiji (Jepang) / Kgothatso Montjane (Afrika Selatan) vs Diede de Groot (Belanda) / Maria Florencia Moreno (Argentina), 6--2, 6--3.
Tennis kursi roda kuad: Niels Vink (Belanda) vs Sam Schroder (Belanda), 3--6, 6--4, 6--4.
Tennis kursi roda kuad ganda: Andy Lapthorne (Inggris) / Donald Ramphadi (Afrika Selatan) vs Heath Davidson (Australia) / Robert Shaw (Kanada), 1--6, 6--2, tie break 10--3.

Tulisan ini akan fokus membahas tunggal putra dan putri. Tetapi terlebih dahulu kita akan ulas perjalanan petenis tanah air Aldila Sutjiadi di bagian pertama.


Pencapaian terbaik Aldila Sutjiadi di sepanjang karirnya

Apabila tidak tersandung masalah, ganda Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato (Jepang) kemungkinan akan melenggang setidaknya hingga babak semifinal ganda putri. Meski ditempatkan sebagai unggulan ke-16, rasanya Aldila/Kato rasanya bakal mampu mencapai babak empat besar.

Hal ini karena unggulan teratas  dari Ceko yaitu Barbora Krejcikova / Katerina Siniakova tumbang di babak pertama. Nah, Aldila/Kato berada satu grup dengan ganda terkuat di dunia itu.

Sekadar merekap perjalanan Aldila/Kato di FO 2023 sebagai berikut:
Babak pertama, menang atas: Caroline Dolehide (AS) / Jule Niemeier (Jerman), 6-2, 6-0.
Babak kedua, menang atas: Irina Khromacheva (Rusia) / Linda Noskova (Ceko), 6-4, 7-5.
Babak ketiga, kalah atas: Marie Bouzkova (Ceko) / Sara Sorribes Tormo (Spanyol), 6-7(1-7), 3-1 (ret.)

Aldila/Kato terpaksa menerima hukuman diskualifikasi dari chair umpire dan pengawas grand slam lantaran insiden bola dari Kato yang secara tidak sengaja mengenai tubuh seorang ball girl. Nah, menyusul insiden tersebut, sang lawan Tormo/Bouzkova melakukan hal yang dianggap tidak terpuji dengan menekan chair umpire dengan argumentasi sengit bahwa apa yang dilakukan Kato adalah pelanggaran berat dan selayaknya didiskualifikasi.

Cerita lengkap mengenai insiden ini bisa dibaca di tulisan saya di Kompasiana dengan judul "Aldila/Kato Didiskualifikasi, Tormo/Bouzkova Mendadak Dibenci". Usai menjuarai nomor ganda campuran, Kato sempat bertemu dengan ball girl tersebut yang tampaknya sehat dan baik-baik saja.

Sangat disayangkan bahwa chair umpire terpengaruh argumentasi Tormo/Bouzkova. Padahal Aldila/Kato sepertinya bakal mampu mengatasi lawan mereka di set kedua dan sesi tie break karena level permainan keduanya masih jauh di atas lawan.

 Apabila Aldila/Kato bisa menyingkirkan Tormo/Bouzkova, mereka akan bertemu dengan unggulan keenam Nico Melichar-Martinez (AS) / Ellen Perez (Australia) di babak perempat final. Kemungkinan besar Aldila/Kato mampu mengatasi Melichar-Martinez/Perez karena mereka pernah menang atas ganda tersebut di babak pertama Madrid Open 2023 yang juga merupakan turnamen tanah liat.

Menyedihkan, Aldila/Kato harus tersingkir oleh lawan dengan cara yang kurang sportif. Tapi mau bagaimana lagi, peraturan ITF tentang turnamen grand slam menyebutkan bahwa keputusan diskualifikasi itu final dan tidak dapat diganggu gugat.

Berdasarkan peringkat WTA per 12 Juni 2023, Aldila kini berada di posisi 32 ganda. Sedangkan di peringkat WTA Race, Aldila/Kato turun ke posisi ke-13 setelah sebelumnya sempat bertengger di peringkat ke-7.

Gagal melangkah lebih jauh di ganda putri, Aldila justru menuai sukses di nomor ganda campuran. Bersama rekan duetnya Matwe Middelkoop (Belanda), mereka mampu menembus babak semifinal.

Aldila menjadi petenis Indonesia kedua yang mampu mencapai babak semifinal turnamen grand slam setelah Yayuk Basuki yang melakukannya di US Open 1993 bersama Nana Miyagi (Jepang).

Aldila/Middlekoop sempat membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan ketiga Giuliana Olmos (Meksiko) / Neal Skupski (Inggris) di babak kedua. Langkah mereka terhenti di babak semifinal setelah kalah dari Kato / Tim Putz (Jerman) yang akhirnya menjadi juara.

Pencapaian Aldila di sepanjang FO 2023 tersebut menjadi pencapaian terbaiknya di sepanjang karirnya. Perjalanan Aldila selanjutnya adalah musim lapangan rumput yang hanya berlangsung selama kira-kira 1,5 bulan. Mudah-mudahan Aldila bisa mengukir pencapaian yang lebih baik lagi.


Pertandingan final paling menantang bagi Iga Swiatek

Banyak penggemar tenis global merasa sangat terkesan dan takjub dengan pertandingan babak final tunggal putri yang berlangsung di arena Philippe-Chatrier, Sabtu (10/6/23). Iga Swiatek sebagai juara bertahan pada akhirnya menemukan lawan paling menantang di Roland Garros yaitu Karolina Muchova.

Sejak babak pertama, petenis 22 tahun itu tidak pernah kehilangan satu set sama sekali. Bahkan tak jarang ia memberi bagel alias skor nol untuk sang lawan. Berikut data pertandingan yang dijalani Swiatek sejak babak pertama:
Babak 1: Cristina Bucsa (Rumania) 6-4, 6-0.
Babak 2: Claire Liu (AS) 6-4, 6-0.
Babak 3: Wang Xinyu (China) 6-0, 6-0.
Babak 4: Lesia Tsurenko (Ukraina) 5-1 (ret.)
Perempat final: Coco Gauff (unggulan 6/AS) 6-4, 6-2.
Semifinal: Beatriz Haddad Maia (unggulan 14/Brasil) 6-2, 7-6(9-7).

Sepertinya cedera otot paha yang ia alami di babak perempat final Italian Open 2023 sudah seratus persen sembuh. Footwork-nya sudah sangat lincah, membuatnya mampu meng-cover lapangan dengan sangat baik.

Sementara itu langkah Muchova yang melenggang hingga babak puncak mengejutkan semua orang. Sebelumnya, petenis 26 tahun itu belum pernah sampai babak final turnamen grand slam.

Pencapaian terbaiknya adalah menjadi semifinalis Australian Open 2021. Pada waktu itu, ia membuat kejutan ketika mampu menyingkirkan unggulan teratas Ashleigh Barty (Australia) di babak perempat final.

Sepanjang tahun 2022, performanya menurun karena ia mengalami cedera di bagian perut. Ia juga sempat mengalami cedera di pergelangan kaki ketika bertanding di babak ketiga FO 2022 menghadapi Amanda Anisimova (AS). Muchova yang tertinggal 0-3 di set ketiga pada akhirnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Selama kurun waktu 2022-2023, Muchova bekerja dengan sangat keras untuk memulihkan performanya. Sempat berada di peringkat 235 dunia di bulan Agustus 2022 lalu, ia harus kembali merangkak naik setahap demi setahap hingga akhirnya kembali ke Top 50 di bulan Mei 2023.

Sejak babak pertama hingga final FO 2023, Muchova mengalami dua kali kehilangan set. Ia membuat kejutan ketika menyingkirkan tiga petenis unggulan, diantaranya unggulan kedua Aryna Sabalenka (Belarus) yang menjadi salah satu favorit juara. Berikut data pertandingan Muchova sejak babak pertama:
Babak 1: Maria Sakkari (unggulan 5/Yunani) 7-6(7-5), 7-5
Babak 2: Nadia Podoroska (Argentina) 6-3, 0-6, 6-3.
Babak 3: Irina-Camelia Begu (unggulan 27/Rumania) 6-3, 6-2.
Babak 4: Elina Avanesyan (Rusia) 6-4, 6-3.
Perempat final: Anastasia Pavlyuchenkova (Rusia) 7-5, 6-2.
Semifinal: Aryna Sabalenka (unggulan 2/Belarus) 7-6(7-5), 6-7(5-7), 7-5.



Sebelum Swiatek dan Muchova saling bertemu di final FO 2023, keduanya pernah bertemu babak pertama turnamen lapangan tanah liat Prague Open 2019. Pada waktu itu Muchova menang secara rubber set.

Lain dulu lain sekarang, amunisi Swiatek saat ini sudah jauh berbeda. Swiatek kini dikenal sebagai petenis all-round yang bermain agresif dengan variasi pukulan yang kerap membuat lawan tak berkutik. Permainannya yang semakin berkembang dan cukup konsisten, ditunjang dengan fisik prima dan mental yang kuat membuatnya bertahan sebagai petenis putri nomor satu dunia sejak April 2022 lalu.

Ketika bertanding melawan Muchova yang memiliki gaya permainan yang juga sama-sama agresif, Swiatek paham apa yang harus ia lakukan. Servis keras dan voli Muchova terkenal berbahaya, sehingga ia harus mampu mengontrol pukulan-pukulannya dengan baik.

Swiatek sadar bahwa permainan Muchova tidak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi lawannya mampu menumbangkan Sakkari di babak pertama dan Sabalenka di babak semifinal.

Untuk itu, ia memilih menekan Muchova sejak awal set pertama. Gim kelima di set pertama adalah yang paling alot dimana terjadi empat kali deuce hingga forehand Muchova menghantam net. Pada akhirnya, Swiatek memenangkan set pertama dengan 6-2.

Di set kedua, Swiatek sebenarnya sudah unggul 3-0 dan kememangan tampaknya sudah di depan mata. Tetapi secara bersamaan pula Muchova berupaya keras untuk bangkit hingga mampu menyamakan kedudukan 3-3.

Skor sama berlanjut hingga 4-4, 5-5 yang pastinya membuat Swiatek berada dalam tekanan. Akhirnya, Swiatek harus rela memberikan set kedua untuk Muchova dengan 5-7. Kemenangan Swiatek yang tertunda membuatnya harus mengevaluasi permainannya untuk pertandingan set ketiga.

Ternyata Muchova juga melakukan hal yang sama. Swiatek bahkan sempat tertinggal 0-2 tetapi ia segera menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sebagaimana set kedua, terjadi kejar-mengejar skor di set ketiga.

Setelah skor sama 2-2, lalu 3-3 dan 4-4. Nah, skor 4-4 menjadi situasi kritis bagi Swiatek sehingga ia harus memutuskan untuk bermain lebih agresif.

Ternyata gim kesembilan juga sama mendebarkannya karena Muchova juga mempunyai target yang sama, yaitu memenangkan gim tersebut. Para penonton jadi ikut merasa tegang.

Ketika Swiatek giliran memegang servis, ia tampak sangat berhati-hati. Begitu service return Muchova lagi-lagi menghantam net, Swiatek pun merasa lega. Tinggal satu gim lagi untuk memenangkan pertandingan.

Entah Swiatek yang sudah berada di atas angin atau semangat Muchova yang mengendur, Swiatek segera unggul 30-0 di gim kesepuluh atau gim pamungkas. Muchova sempat merebut satu poin, namun karena forehand-nya melebar ke luar bidang permainan, Swiatek pun unggul 40-15.

Swiatek memastikan diri menjadi juara FO 2023 setelah Muchova melakukan double faults atau kesalahan servis ganda. Ia tampak merasa terharu dengan kemenangannya yang sempat nyaris sirna.

Iga Swiatek berhasil mempertahankan gelarnya di Roland Garros sekaligus menghadiahi dirinya dengan sebuah dengan kado ultah spesial (Swiatek kelahiran 31 Mei 2001). Ia juga berhasil menyamai pencapaian Naomi Osaka (Jepang), Kim Clijsters (Belgia) dan Arantxa Sanchez Vicario (Spanyol) dengan empat gelar grand slam.

Sebagai juara tunggal putri FO 2023, Swiatek mendapatkan trofi "La Coupe Suzanne Lenglen" dan hadiah uang sebesar EUR 2,3 juta atau sekira 36,8 miliar rupiah. Poin juara sebesar 2.000 poin membuatnya kukuh di puncak peringkat WTA edisi 12 Juni 2023 dengan total poin 8940. Di peringkat WTA Race, ia naik satu tingkat ke posisi kedua membayangi Sabalenka.

Sementara itu sebagai runner-up, Karolina Muchova juga menerima trofi finalis berbentuk piring perak dan hadiah uang sebesar EUR 1,15 juta atau sekira 18,4 miliar rupiah. Ia juga diganjar poin sebesar 1300 yang membuat peringkatnya meroket dari posisi 43 dunia ke 16 WTA.


Djokovic pecahkan rekor juara grand slam terbanyak

Absennya King of Clay Rafael Nadal membuat Novak Djokovic memiliki peluang sangat besar untuk memenangkan FO 2023. Tidak hanya Djokovic, tapi juga para petenis lainnya termasuk lawannya di babak final yaitu Casper Ruud.

Djokovic mungkin merasa optimis dengan FO 2023. Akan tetapi melihat susunan drawing yang menempatkannya di antara para petenis yang berbahaya di lapangan tanah liat, juara Roland Garros dua kali itu mesti mempersiapkan diri.

Apalagi ia menjalani musim tanah liat 2023 dengan catatan yang kurang memuaskan, kalah di babak ketiga ATP 1000 Monte-Carlo Masters serta tersingkir di perempat final ATP 250 Srpska Open dan ATP 1000 Italian Open.

Petenis 36 tahun itu bertanding cukup intens di babak ketiga melawan Alejandro Davidovich Fokina (Spanyol) meski akhirnya menang straight set. Ia baru mulai kehilangan satu set ketika menghadapi Karen Khachanov (Rusia) di perempat final dan Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol) di babak semifinal.

Pertandingan melawan Alcaraz sebetulnya diharapkan bakal menjadi salah stau pertandingan yang intens antara dua generasi. Namun secara tak diduga, Alcaraz mengalami kram pada otot kakinya yang sangat mempengaruhi penampilannya.

Dalam kondisi kaki yang tidak fit, Alcaraz memutuskan menyelesaikan pertandingan. Tentu saja situasi tersebut menguntungkan Djokovic yang pada akhirnya merebut set ketiga dan keempat tanpa perlawanan yang signifikan dari Alcaraz.

Berikut perjalanan Djokovic sejak babak pertama hingga final:
Babak 1: Aleksandar Kovacevic (AS) 6-3, 6-2, 7-6(7-1).
Babak 2: Marton Fucsovics (Hungaria) 7-6(7-2), 6-0, 6-3.
Babak 3: Alejandro Davidovich Fokina (unggulan 29/Spanyol) 7-6(7-4), 7-6(7-5), 6-2.
Babak 4: Juan Pablo Varillas (Peru) 6-3, 6-3, 6-2.
Perempat final: Karen Khachanov (unggulan 11/Rusia) 4-6, 7-6(7-0), 6-2, 6-4.
Semifinal: Carlos Alcaraz Garfia (unggulan 1/Spanyol) 6-3, 5-7, 6-1, 6-1.

Berbeda dengan Djokovic yang memiliki catatan buruk di musim lapangan tanah liat, Casper Ruud sempat menjuarai ATP 250 Estoril Open 2023 dan semifinalis ATP 1000 Italian Open. Tetapi di sisi lain, petenis 24 tahun itu ternyata juga punya catatan buruk ketika tersingkir di babak awal ATP 1000 Monte-Carlo Masters, ATP 1000 Madrid Open dan ATP 500 Barcelona Open.

Putra mantan petenis Norwegia Christian Ruud itu berusaha sekuat tenaganya untuk mempertahankan posisinya sebagai runner-up di FO 2022. Sukur-sukur ia bisa menjuarainya.

Sebagaimana Djokovic, Ruud juga bertemu dengan lawan-lawan menantang di sepanjang FO 2023. Hingga babak final, ia sudah kehilangan tiga set.  

Berikut data pertandingan Ruud sejak babak pertama hingga babak final:
Babak 1: Elias Ymer (Qualifier/Swedia) 6-4, 6-3, 6-2.
Babak 2: Giulio Zeppieri (Qualifier/Italia) 6-3, 6-2, 4-6, 7-5.
Babak 3: Zhang Zhizhen (China) 4-6, 6-4, 6-1, 6-4.
Babak 4: Nicolas Jarry (Chile) 7-6(7-3), 7-5, 7-5.
Perempat final: Holger Rune (unggulan 6/Denmark) 6-1, 6-2, 3-6, 6-3.
Semifinal: Alexander Zverev (unggulan 22/Jerman) 6-3, 6-4, 6-0.



Pertandingan babak final tunggal putra FO 2023 berlangsung di arena Philippe-Chatrier pada hari Minggu (11/6/2023). Di babak pertama, Ruud tampak sangat percaya diri dan sempat unggul 3-0 dan 4-1 atas Djokovic.

Sayangnya, Ruud mungkin kurang menyadari bahwa lawannya adalah Djokovic. Keunggulan Ruud di set pertama itu ternyata cuma sementara. Meski tertinggal 1-4, Djokovic segera bisa menyamakan kedudukan menjadi 4-4 yang tentu saja itu mempengaruhi mental Ruud.

Apalagi ketika Djokovic kembali menyamakan skor 5-5 dan 6-6, membuat Ruud semakin tertekan. Buktinya, Djokovic memenangkan sesi tie break dengan sangat mudah 7-1.

Ada celetukan di media sosial yang cukup terkenal tentang Djokovic: "first he takes your legs, then he takes your soul" (pertama ia akan mengambil kakimu, berikutnya ia akan mengambil jiwamu). Djokovic seakan membungkam lawan agar tunduk pada strateginya hingga akhirnya lawan merasa putus harapan.

Di set kedua, gantian Djokovic yang memimpin 3-0. Sempat terjadi dua kali deuce di gim kedua, namun Djokovic mampu merebutnya setelah pukulan Ruud mengarah ke net.

Ruud sempat merebut tiga angka, namun Djokovic sudah telanjur membara. Di gim kesembilan set kedua, ia membuat love game berkat strategi servis yang tidak diduga lawan sekaligus menutup set kedua dengan skor 6-3.

Set ketiga adalah peluang bagi masing-masing petenis. Djokovic punya peluang memenangkan set ini untuk memastikan diri menjadi juara, sedangkan Ruud berusaha membuka peluangnya untuk pertandingan set keempat.

Set ketiga ini cukup meresahkan Ruud. Ia merebut gim pertama ketika ia memegang servis, namun segera disamakan 1-1 oleh Djokovic.

Ketika Ruud unggul 2-1, Djokovic lagi-lagi mampu menyamakan 2-2 dengan love game. Gim kelima berlangsung agak alot dengan satu kali deuce dimana Ruud berhasil merebutnya.

Namun, Djokovic bisa menyamakan skor hingga 3-3, 4-4 dan 5-5. Tentu saja situasi itu membuat Ruud tampak frustrasi. Rasanya peluangnya menarik Djokovic ke set keempat semakin samar saja.

Djokovic membuat love game berikutnya di gim kesepuluh sekaligus mematahkan servis Ruud. Ia juga melakukan hal yang sama di gim kesebelas membuat Ruud seakan tak berkutik setelah reli yang cukup panjang.

Kedudukan 6-5 dan dalam posisi memegang servis membuat Djokovic berada di atas angin. Pertama ia mesti melakukan servis paling keras, lalu ia akan berusaha mengontrol permainan.

Di usianya yang sudah 36 tahun dan minim cedera serius, pukulan Djokovic masih sangat powerful. Forehand geledeknya kerap menghasilkan angka.

Djokovic hampir saja membuat love game kelima di set ketiga sebelum flat forehand-nya yang super keras meluncur ke luar bidang permainan. Kemenangannya pun tertunda.

Pertandingan pun berlanjut dengan skor 40-15, masih dalam situasi championship point. Setelah reli panjang 12 pukulan, forehand Ruud gagal masuk ke bidang permainan Djokovic, membuat Djokovic memastikan diri menjadi juara FO 2023.

Djokovic segera merebahkan dirinya di atas lapangan, tampak sangat bahagia dengan pencapaiannya. Ia tidak hanya memenangkan FO 2023, tetapi juga berhasil memecahkan rekor Nadal sebagai petenis putra dengan gelar grand slam terbanyak baik di Era Amatir dan Terbuka.

Sebagai juara tunggal putra FO 2023, Djokovic meraih trofi "La Coupe des Mousquetaires" dan hadiah uang yang sama dengan Swiatek yaitu EUR 2,3 juta atau sekira 36,8 miliar rupiah. Ia juga memperoleh poin juara sebesar 2000 yang membuatnya kembali ke posisi 1 dunia menggeser Alcaraz ke posisi kedua.

Sebagai finalis dua kali secara berturut-turut, Ruud tampak cukup puas dengan trofi runner-up-nya. Ia boleh kecewa tapi ia mesti sadar bahwa perjalanannya di ATP Tour masih panjang. Suatu hari nanti, Ruud pasti mampu memenangkan grand slam.

Ruud mendapatkan hadiah uang sebesar EUR 1,15 juta atau sekira 18,4 miliar rupiah. Ia juga diganjar poin sebesar 1200 yang membuat posisinya tetap berada di peringkat 4 ATP.

***

Sumber data dan informasi: ATP Tour, WTA Tour Roland Garros

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun