Mohon tunggu...
KOMENTAR
Music Pilihan

Nominasi "Record of the Year" Grammy Awards 2023 yang Extraordinary

15 Desember 2022   13:48 Diperbarui: 15 Desember 2022   13:54 904 8
Daftar nominasi Grammy Awards ke-65 tahun 2023 telah diumumkan pada 15 November 2022 lalu. Ajang penghargaan musik tahunan itu akan menentukan karya dan insan musik terbaik sepanjang tahun 2022.

Karya musik yang berhak mengikuti Grammy Awards 2023 tersebut harus dirilis selama kurun waktu 1 Oktober 2021 hingga 30 September 2022. Setelah melalui tahap penyaringan dan terpilih dalam daftar nominasi, selanjutnya Recording Academy akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan siapa yang terbaik dari yang terbaik.

Ada 91 kategori yang artinya ada 91 piala gramofon emas yang akan dibagikan kepada para pemenang. Malam penganugerahan Grammy Awards 2023 (selanjutnya disebut Grammy 2023) rencananya akan diadakan pada 6 Februari 2023 nanti di Crypto.com Arena (sebelumnya bernama Staples Center) di kota Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Nah, daftar nominasi "Record of the Year" sangat menarik dan extraordinary, seakan membawa kita ke masa lalu. Sebagian besar karya musik dalam kategori tersebut adalah musik rilisan baru tetapi mengandung corak musik retro dengan kurun waktu tahun 1970an hingga 1990an.

Sebagai informasi, piala Grammy untuk kategori ini merupakan penghargaan bagi karya musik yang memiliki pencapaian artistik terbaik, kualitas rekaman lagu vokal dan instrumental terbaik dan tidak memandang sisi komersialnya. Piala diberikan kepada penggarap musik yang terdiri dari performer atau penyanyi, produser, engineer/mixer dan mastering engineer.

Kategori "Record of the Year" dalam Grammy Awards merupakan kategori paling utama dan paling bergengsi. Maka dari itu pengumuman pemenang kategori tersebut selalu dilakukan di penghujung acara yang sekaligus menjadi penutup hajatan anugerah musik tahunan itu.

Tulisan ini akan membahas sepuluh lagu yang menjadi nominasi kategori tersebut. Jadi tulisan ini bakal panjang, semoga pembaca betah mengikutinya. :) Berikut daftar lagu yang saya susun secara acak:
"Don't Shut Me Down" - ABBA
"Easy on Me" - Adele
"Bad Habit" -- Steve Lacy
"Break My Soul" - Beyonce
"Good Morning Gorgeous" -- Mary J. Blige
"As It Was" -- Harry Styles
"You and Me on the Rock" -- Brandi Carlile feat. Lucius
"Woman" -- Doja Cat
"The Heart Part 5" -- Kendrick Lamar
"About Damn Time" -- Lizzo

Untuk nominasi Grammy 2023 selengkapnya, silakan ke laman Grammy.com.


"Don't Shut Me Down" - ABBA (produser: Benny Andersson, engineers/mixers: Benny Andersson dan Bernard Lhr, mastering engineer: Bjrn Engelmann)

Generasi baby boomers pasti mengenal ABBA, salah satu band legendaris asal Swedia yang sangat terkenal di tahun 1970an hingga 1980an. Setelah lama vakum dan masing-masing personilnya menjalani karir dan kehidupan masing-masing, diam-diam mereka berkumpul lagi dan membuat album baru berjudul "Voyage" yang dirilis 5 November 2021.

ABBA adalah Agnetha Fltskog (72 tahun), Bjrn Ulvaeus (77), Benny Andersson (75) dan Anni-Frid "Frida" Lyngstad (77). Mereka membuat lagu-lagu baru dengan sentuhan retro yang membuat para fansnya seakan kembali ke masa lalu, ke masa-masa ketika mereka suka jingkrak-jingkrak sendiri setiap mendengar lagu mereka.

Nah di album terbaru mereka ini, dua lagu mereka sukses menembus nominasi Grammy Awards 2022 dan 2023. Kedua lagu tersebut adalah "I Still Have Faith in You" dan "Don't Shut Me Down".

Lagu "I Still Have Faith in You" membuat band tersebut pertama kalinya menjadi nominasi Grammy Awards 2022 untuk kategori yaitu "Record of The Year". Sedangkan di Grammy Awards 2023, "Don't Shut Me Down" masuk dalam daftar nominasi "Record of the Year" dan "Best Pop Duo/Group Performance". Sementara itu, album studio ketujuh mereka yang berjudul "Voyage" (2021) juga tercantum dalam daftar nominasi "Album of the Year" dan "Best Pop Vocal Album".

Tentu saja mereka sangat berbahagia dengan pencapaian mereka di Grammy Awards. Album "Voyage" seakan menjadi pintu untuk meraih piala gramofon emas pertama di sepanjang perjalanan karir mereka yang terbilang fenomenal.

Bayangkan, ABBA adalah salah satu superband dunia. Mereka telah merilis puluhan lagu hits nan legendaris, menjual ratusan juta rekaman di seluruh dunia, tur musik tersukses, tetapi mereka belum pernah sekalipun memegang piala Grammy.

Sebagai informasi, album "Voyage" adalah salah satu album terlaris di tahun 2021 dan menjadi nomor satu di 18 negara (sumber: Niagara Frotier). Tur mereka juga pastinya dinanti para fansnya, para generasi baby boomers yang ingin kembali ke masa lalu.

Lagu "Don't Shut Me Down" punya melodi yang terdengar mirip dengan "The Winner Takes It All", salah satu lagu hits ABBA di tahun 1980. Lagu dibuka dengan vokal lembut Agnetha di verse pertama yang kemudian dirangkai musik uptempo dengan sound yang menjadi ciri khas band tersebut. Vokal Frida muncul di verse kedua.

Mereka memang menjaga esensi musik ABBA seperti di masa lalu. (sumber: The Guardian). Jadi meski lagu baru, "Don't Shut Me Down" terbebas dari pengaruh musik pop kekinian.  




"Easy on Me" - Adele (produser: Greg Kurstin, engineers/mixers: Julian Burg, Tom Elmhirst dan Greg Kurstin, mastering engineer: Randy Merrill)

Penyanyi Inggris Adele seakan menjadi langganan juara di perhelatan Grammy Awards. Setiap album dan lagu yang ia rilis sejak tahun 2008 hampir selalu masuk jajaran nominasi, khususnya di kategori utama.

Sejauh ini penyanyi berusia 34 tahun itu sudah meraih 15 Grammy Awards dan telah dua kali menjadi ratu Grammy ketika ia meraih piala terbanyak dalam satu malam. Ia meraih enam piala di Grammy Awards ke-54 tahun 2012 silam dan lima piala di Grammy Awards ke-59 tahun 2017 lalu.

Pertengahan November 2021 lalu, Adele merilis album keempatnya yang berjudul "30" yang meraih sukses besar. Di Spotify, album tersebut mencatat rekor 60,7 juta stream di hari pertama ketika dirilis. (sumber: Forbes). Dari data Global Music Report 2022, album "30" menjadi album dengan penjualan tertinggi global di sepanjang tahun 2021 dengan 4,68 juta unit.

Salah satu lagu dalam album tersebut, "Easy on Me", menjadi hits di seluruh dunia dan memuncaki tangga lagu di puluhan negara. Lagu tersebut merupakan lagu pop balada bertempo lambat dengan karakter vokal Adele yang dominan dengan iringan instrumen piano dan drum bass.

Lagu bernuansa pop itu segera populer, disuka para pria dan wanita, tua dan muda. Lagu dengan kunci F mayor dan D minor (sumber: Musescore) itu bisa disenandungkan siapa saja, mulai solois kamar mandi, penyanyi cover version di YouTube, artis pensi, hingga peserta ajang pencarian bakat.

Lagu "Easy on Me" mencatat rekor 24 juta stream dalam 24 jam pertama sejak dirilis di platform musik Spotify. Begitu pula video musiknya di YouTube ditonton 59 juta kali dalam kurun waktu 24 jam sejak dirilis. (sumber: The Wrap)

Di Grammy 2023, lagu itu meraih empat nominasi termasuk kategori utama "Record of the Year" dan "Song of the Year". Album "30" juga meraih nominasi di "Album of the Year" dan "Best Pop Vocal Album". Total Adele dinominasikan di tujuh kategori.

Dengan sejumlah rekor tersebut dan popularitasnya yang masih awet hingga penghujung tahun 2022 ini, lagu "Easy on Me" punya kans kuat meraih piala Grammy kategori utama. Tetapi Adele bakal bersaing keras dengan artis-artis lain yang karya musiknya juga sama-sama apik.




"Bad Habit" -- Steve Lacy (produser: Steve Lacy, engineers/mixers: Neal Pogue dan Karl Wingate, mastering engineer: Mike Bozzi)

Steve Lacy menjadi nominator termuda di kategori "Record of The Year" Grammy 2023. Insan musik alternative R&B/jazz/funk berusia 24 tahun ini dinominasikan dalam empat kategori termasuk "Record of the Year" untuk lagu "Bad Habbit". Ini adalah kali ketiga nama Lacy masuk nominasi setelah Grammy Awards 2016 (bersama band The Internet lewat album "Ego Death") dan 2020 (album solo pertama "Apollo XXI") untuk kategori "Best Urban Contemporary Album".

Lacy pasti tak menduga karya musiknya di album solonya keduanya ini bakal diapresiasi setinggi itu. Karya musiknya mungkin tidak sepopuler karya musik para nominator lainnya yang memiliki jam terbang lebih tinggi dan basis fans yang sudah terbentuk.  

Lagu "Bad Habbit" adalah tunggalan kedua album solo keduanya yang berjudul "Gemini Rights" yang dirilis Juli 2022 lalu di bawah label RCA. Lagu itu dirilis beberapa pekan sebelum albumnya dirilis dan terbilang sukses di sejumlah music charts global, termasuk memuncaki tangga lagu Billboard Hot 100 selama tiga pekan di bulan Oktober 2022. (sumber: Gold Derby)

Nama Lacy segera populer di Amerika Serikat, Kanada, Australian, Selandia Baru dan Eropa. Musiknya unik, mendasarkan pada genre R&B tetapi secara bersamaan memamerkan neo-soul dan psychedelic soul dengan melodi yang membuat penyuka musik genre tersebut betah menikmati musiknya.

"Bad Habit" adalah kisah asmara tentang seseorang yang memendam rasa suka (dan sekaligus terobsesi) pada seseorang lainnya yang membuatnya suka melakukan kebiasaan buruk. That's all. Liriknya sebenarnya biasa saja dengan kalimat-kalimat sederhana tetapi Lacy merangkainya dengan begitu cermat. Beberapa bagian mengandung kata-kata eksplisit.

Musik lagu ini mengandung elemen synth-pop R&B tahun 1970an/1980an dengan perpaduan elemen jazz dan yang cantik dan tidak monoton. Vokal Lacy unik, terkadang melakukan falseto dan di tengah lagu malah melakukan akapela yang keren. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun