Mohon tunggu...
KOMENTAR
Raket Pilihan

Felix Auger-Aliassime Menang di Antwerpen, Jessica Pegula Juara di Guadalajara

25 Oktober 2022   15:48 Diperbarui: 25 Oktober 2022   15:53 416 3
Sepanjang Minggu (23/10/22) lalu digelar empat turnamen ATP dan WTA di empat kota di dunia yang kesemuanya diadakan di lapangan keras baik outdoor dan indoor. Hanya ada satu turnamen WTA yaitu WTA 1000 Guadalajara Open 2022 di kota Guadalajara, Meksiko. Sedangkan tiga turnamen ATP Tour kesemuanya berlevel ATP 250, yaitu turnamen European Open di kota Antwerpen di Belgia; Stockholm Open di Stockholm, Swedia; dan Napoli Cup di kota Naples, Italia.

Khusus untuk WTA Tour, Guadalajara Open 2022 merupakan turnamen terakhir tahun 2022 sebelum turnamen puncak WTA Finals 31 Oktober 2022 dan turnamen khusus tim negara Billie Jean King Cup Finals awal November 2022. Sedangkan untuk ATP Tour masih ada lima turnamen lagi sebelum turnamen ATP Finals dan Davis Cup Finals pada November 2022 mendatang.

Tampil sebagai juara tunggal turnamen WTA 1000 Guadalajara Open 2022 adalah Jessica Pegula dari Amerika Serikat (AS). Di babak final, unggulan ketiga itu menang atas unggulan keempat Maria Sakkari dari Yunani dengan dua set langsung 6-2, 6-3. Ini merupakan gelar pertama Pegula di turnamen WTA 1000.

Di nomor ganda, gelar juara direbut oleh ganda bukan unggulan Storm Sanders (Australia) / Luisa Stefani (Brasil). Mereka menyingkirkan ganda bukan unggulan lainnya Beatriz Haddad Maia (Brasil) / Anna Danilina (Kazakhstan) lewat pertandingan yang sangat intens 7-6(7-4), 6-7(2-7) dan tie break 10-8.

Sebagai informasi, petenis tanah air Aldila Sutjiadi juga turun di nomor ganda Guadalajara Open 2022 berduet dengan Sophie Chang dari AS. Sayangnya mereka tersingkir di babak pertama oleh ganda Zhu Lin (China) / Aliaksandra Sasnovich (Belarus) dengan skor 5-7, 2-6.

Beranjak ke ATP Tour, petenis Kanada Felix Auger-Aliassime menjuarai dua turnamen secara berturut-turut dengan selisih waktu satu minggu. Setelah seminggu sebelumnya menjuarai turnamen ATP 250 di Florence, Italia, di hari Minggu (23/10/22) lalu Auger-Aliassime juara lagi di turnamen ATP 250 Europen Open 2022 di Antwerpen, Belgia. Di babak final, ia menang atas Sebastian Korda dari AS dengan dua set langsung 6-3, 6-4.

Di nomor ganda, gelar juara direbut oleh duet bukan unggulan dari Belanda Tallon Griekspoor/Botic van de Zandschulp. Mereka menang atas ganda unggulan kedua Rohan Boppana (India) / Matwe Middelkoop (Belanda) dengan skor 3-6, 6-3, tie break 10-5.

Sementara itu di turnamen ATP 250 Stockholm Open 2022, tampil sebagai juara adalah Holger Rune dari Denmark. Remaja 19 tahun yang menjadi unggulan ketujuh itu menang atas unggulan teratas Stefanos Tsitsipas dari Yunani dengan straight set 6-4, 6-4.

Ini merupakan gelar ATP kedua Rune setelah gelar BMW Open 2022 di Munich April lalu. Sedangkan bagi Tsitsipas, ini merupakan posisi runner-up-nya yang keempat di sepanjang tahun 2022 ini.

Gelar ganda Stockholm direbut oleh duet Marcelo Arevalo (El Salvador) / Jean-Julien Rojer (Belanda). Di babak final, unggulan teratas itu menang mudah atas unggulan ketiga Harri Heliovaara (Finlandia) / Lloyd Glasspool (Inggris) dengan skor 6-3, 6-3.

Di Naples, Italia, terjadi all Italian Final turnamen ATP 250 Tennis Napoli Cup 2022. Pada akhirnya unggulan keempat Lorenzo Musetti yang menjadi juara setelah menang atas unggulan kedua Matteo Berrettini dengan skor 7-6(7-5), 6-2. Ini merupakan gelar ATP Tour kedua Musetti setelah ATP 500 Hamburg European Open 2022 pertengahan Juli lalu.

Di nomor ganda, unggulan teratas Ivan Dodig (Kroasia) / Austin Krajicek (AS) menjadi juara setelah menang atas ganda Australia unggulan ketiga Matthew Ebden/John Peers. Skor kemenangan Dodig/Krajicek adalah 6-3, 1-6, dan tie break 10-8.

Tulisan ini secara khusus membahas babak final tunggal di turnamen WTA 1000 Guadalajara Open 2022 dan ATP 250 European Open 2022.


Gelar pertama Jessica Pegula di level WTA 1000

Petenis Jessica Pegula harus menunggu dua tahun lamanya untuk meraih gelar WTA keduanya di sepanjang karirnya. Setelah juara WTA 250 Citi Open 2019, ia belum menjuarai satu turnamen sama sekali hingga akhirnya menjuarai di Guadalajara Open 2022.

Setelah Citi Open 2019, Pegula sebenarnya punya dua peluang besar menjadi juara lagi. Ia mencapai babak final di dua turnamen yaitu WTA 250 ASB Classic 2020 dan WTA 1000 Madrid Open 2022. Sayangnya ia belum beruntung dan hanya puas sebagai runner-up.

Nah, Minggu (23/10/22) lalu tibalah kesempatan Pegula untuk menjadi juara kembali. Di babak final Guadalajara 2022, ia menang atas Sakkari dengan dua set langsung. Kemenangan tersebut merupakan revans Pegula atas Sakkari yang mengalahkannya di babak ketiga Qatar Open 2022 lalu.

Sebagai informasi, Guadalajara Open 2022 adalah turnamen baru menyusul dibatalkannya turnamen WTA di China karena pandemi COVID-19. Informasi dari Tennisnet menyebutkan bahwa keputusan WTA tersebut tidak hanya berkaitan dengan COVID-19, tetapi juga berkaitan dengan konflik Rusia-Ukraina dan kasus yang dialami oleh mantan petenis top China Peng Shuai.

Berangkat dari situasi tersebut, WTA menetapkan kota Guadalajara di Meksiko sebagai host sebuah turnamen WTA 1000. Pemilihan kota itu bukan capcipcup kembang kuncup, melainkan karena keberhasilan kota itu menjadi penyelenggara turnamen WTA Finals 2021. Jadi Pegula adalah juara perdana di turnamen WTA 1000 perdana di kota Guadalajara. Mantap!



Baiklah, perjalanan Pegula di arena Panamerican Tennis Center bisa dibilang sebuah perjalanan yang sempurna. Ia mengalahkan empat jawara grand slam secara berturut-turut dari babak pertama hingga semifinal.

Di babak pertama Pegula mendapatkan bye. Tapi di babak kedua ia sudah harus bertemu dengan juara Wimbledon 2022. Walau harus bertanding selama tiga set yang mendebarkan, pada akhirnya Pegula mampu menang atas Rybakina.

Di babak ketiga, Pegula menang atas jawara US Open 2019 Bianca Andreescu dari Kanada dengan straight set. Lalu di babak perempat final, Pegula membuktikan dirinya masih lebih unggul daripada juara US Open 2017 Sloane Stephens dari AS.

Di babak semifinal, lagi-lagi Pegula menang atas jawara grand slam lainnya, yaitu Victoria Azarenka dari Belarus yang merupakan juara Australian Open 2012-2013. Pegula menang dua set langsung dan otomatis lolos ke babak puncak.

Sekarang tentang Sakkari, ia juga mendapat bye di babak pertama. Setelah menang dua set atas Marta Kostyuk dari Ukraina di babak kedua, Sakkari harus bertanding tiga set untuk mengatasi unggulan ke-14 Danielle Collins dari AS.

Di babak perempat final, Sakkari masih harus bertanding tiga set ketika melawan unggulan kedelapan Veronika Kudermetova dari Rusia sebelum akhirnya menang. Di babak semifinal, Sakkari mampu mengatasi petenis bukan unggulan Marie Bouzkova dari Ceko.

Pertandingan Sakkari versus Bouzkova pada Sabtu (22/10/22) sempat terhenti karena hujan yang mengguyur arena ketika Sakkari unggul di set pertama dengan skor 7-5. Pertandingan dilanjutkan keesokan harinya dimana Sakkari menang 6-4. Beberapa jam setelah menyelesaikan pertandingan semifinal, Sakkari tampil di babak final melawan Pegula.

Di set pertama, Sakkari merebut kemenangan pertama. Ia bermain cukup agresif dengan servis kerasnya dan mampu membaca arah bola dari Pegula. Sayangnya ia juga kerap melakukan kesalahan yang merugikan dirinya.

Beberapa kali pukulannya kurang bertenaga sehingga bola menabrak net. Bisa jadi karena ia masih lelah karena beberapa jam sebelumnya ia menyelesaikan pertandingan semifinal.

Tetapi Pegula bukanlah petenis kemarin sore. Finalis Madrid Open 2022 itu mampu bermain taktis dengan groundstrokes menawan dan keberaniannya melangkah ke arah net demi melancarkan volley berbahaya.

Perlu empat game bagi Pegula untuk mempelajari permainan Sakkari, baik servis kerasnya dan groundstrokes-nya yang mengancam pertahanannya. Tetapi Pegula adalah petenis bermental kuat yang tak akan menyerah dengan situasi apapun.  

Game demi game, permainan Pegula semakin berkembang. Ia mampu menyamakan kedudukan di game kedua dan keempat sebelum akhirnya menjadi penguasa lapangan.

Setelah dibabat Sakkari dengan love game di game ketiga, Pegula membalasnya dengan melakukan hal yang sama di game kedelapan. Pada akhirnya Pegula mampu menghentikan langkah Sakkari di set pertama.

Servis Sakkari memang cakep dan keras, sempat membukukan dua kali servis as. Tetapi Pegula mampu mematahkan servis Sakkari sebanyak dua kali di set pertama dan tiga kali di set kedua. Sedangkan Sakkari hanya sekali mematahkan servis Pegula, yaitu di game kedelapan.

Penampilan Sakkari di set kedua sebenarnya menawan dengan groundstrokes tajam yang membuka peluangnya untuk menang. Apalagi Pegula juga terlihat melakukan sejumlah kesalahan di tiga game pertama.

Di game ketiga set kedua terjadi dua kali deuce, akan tetapi Pegula yang berhasil merebut angkanya setelah flat forehand Sakkari ke luar bidang permainan. Ini memunculkan percikan semangat Pegula di game berikutnya.

Benar saja, Pegula merebut empat game berikutnya secara berturut-turut. Tetapi ketika Pegula sudah di atas angin dengan 5-2, Sakkari bisa mencuri game kedelapan untuk memperkecil gap.

Di game kesembilan, Pegula tidak ingin menyia-nyiakan peluang kemenangan yang sudah tampak di depan mata. Game terakhir itu direbut Pegula dengan love game setelah backhand dua tangannya yang powerful tak mampu dikembalikan oleh Sakkari. Petenis blasteran AS-Korea Selatan itu pun menjadi orang pertama yang juara di Guadalajara Open.

Jessica Pegula menerima trofi juara dan cek senilai USD 412 ribu atau sekira 6,4 miliar rupiah. Poinnya bertambah 900 poin yang membuat peringkatnya naik dari posisi 5 ke 3 WTA. Posisi dan jumlah poinnya sudah cukup mengancam penghuni peringkat 2 dunia, Ons Jabeur dari Tunisia.

Sedangkan Maria Sakkari juga mendapatkan trofi runner-up dan cek senilai USD 242,800 atau sekira 3,78 miliar rupiah. Sakkari juga diganjar poin sebesar 585 poin yang berdampak pada peringkatnya, naik satu tingkat dari posisi 6 ke 5 WTA.


Felix Auger-Aliassime, dua gelar juara dalam satu minggu

Petenis Kanada Felix Auger-Aliassime mungkin adalah petenis paling berbahagia dalam dua minggu terakhir. Pasalnya ia mampu menjuarai dua turnamen ATP 250 secara berturut-turut dalam satu minggu.

Setelah seminggu sebelumnya menjuarai turnamen ATP 250 Firenze Open 2022 di Florence, Italia, di hari Minggu (23/10/22) lalu Auger-Aliassime kembali juara di turnamen level yang sama yaitu European Open 2022 yang dihelat di kota Antwerpen, Belgia. Di babak final, ia mengalahkan petenis bukan unggulan Sebastian Korda dari AS straight set 6-3, 6-4.

Ini merupakan pencapaian terbaik Auger-Aliassime di Lotto Arena, venue turnamen European Open. Di tahun 2018 silam ketika masih berusia 18 tahun, ia hanya melangkah hingga babak kedua kualifikasi dengan status kalah walkover.

Gelar European Open 2022 merupakan gelar Auger-Aliassime yang ketiga sepanjang karirnya di ATP Tour. Gelar pertama petenis 22 tahun itu ia cetak awal Februari lalu di ATP 500 ABN AMRO Open 2022 di Rotterdam, Belanda.

Sebagaimana Auger-Aliassime, Korda juga menjadi finalis di dua turnamen secara berturut-turut. Sebelum menjadi runner-up di Antwerpen, petenis 22 tahun itu menjadi finalis ATP 250 Gijon Open 2022 seminggu sebelumnya. Di babak final, ia harus mengakui keunggulan Andrey Rublev dari Rusia dalam pertandingan dua set.

Putra mantan petenis top 1990an Petr Korda dari Ceko/AS itu sedang memburu gelar pertamanya di tahun 2022 ini. Sepanjang karirnya di ATP Tour, Korda baru juara satu kali yaitu di turnamen Emilia-Romagna Open 2021.

Di Lotto Arena Antwerpen, perjalanan Auger-Aliassime ke babak final dimulai dari babak kedua. Sebagai unggulan kedua, ia mendapatkan bye di babak pertama.

Di babak kedua atau 16 besar, Auger-Aliassime menang mudah atas petenis Perancis Manuel Guinard dengan straight set. Ia baru menjumpai lawan berat di perempat final ketika bertemu dengan unggulan kelima Dan Evans dari Inggris dimana mereka harus bertanding tiga set.

Di babak semifinal, Auger-Aliassime menemui lawan berat lainnya yaitu petenis senior Perancis Richard Gasquet yang merupakan juara European Open 2016. Auger-Aliassime menang dua set tetapi skornya sangat ketat yaitu 7-6(7-2), 7-6(7-3).

Sementara itu, Korda yang merupakan petenis non unggulan mampu menyingkirkan dua unggulan dan satu juara grand slam. Ia harus menempuh sejak babak pertama dimana ia menang tiga set ketika melawan rekan senegaranya Marcos Giron.

Di babak kedua, Korda menang atas semifinalis US Open 2022, Karen Kachanov dari Rusia. Kedua petenis jangkung itu (Korda 1,96 meter dan Kachanov 1,98 meter) bertanding nyaris dua jam dimana Korda menang dua set dengan skor sangat ketat 7-5, 7-6(11-9).

Di babak perempat final, Korda menang straight set melawan Yoshihito Nishioka dari Jepang dalam waktu kurang dari satu jam. Lolos ke semifinal, Korda bertemu lawan berat yaitu Dominic Thiem dari Austria.

Thiem adalah juara grand slam US Open 2020 serta finalis French Open 2018-2019 dan Australian Open 2020.
Usai comeback dari cedera Maret 2022 lalu, grafik permainannya mulai meningkat sejak Juli. Pada akhirnya, Korda mampu menang atas Thiem lewat pertandingan intens dan mendebarkan selama tiga set 6-7(4-7), 6-3, 7-6(7-4) dalam waktu 2 jam 47 menit.



Amunisi Auger-Aliassime adalah agresivitas, servis keras dan groundstrokes-nya yang terkenal powerful dan berbahaya. Lawannya Korda juga adalah petenis agresif yang memiliki groundstroke yang solid.

Baik Auger-Aliassime dan Korda sama-sama memiliki fisik jangkung yaitu 1,9 meter. Petenis bertubuh tinggi memang memiliki keuntungan mampu mengamati pergerakan bola sehingga bisa mengantisipasinya dengan strategi pukulan yang tepat.

Pertandingan antara kedua petenis yang sama-sama berusia 22 tahun ini sangat menarik. Sepanjang pertandingan, Auger-Aliassime melakukan servis as sebanyak tujuh kali. Ia juga beberapa kali melancarkan dropshot ciamik lewat backhand slice dan forehand slice yang sulit dicapai Korda.

Auger-Aliassime tampak mendominasi lapangan sejak awal pertandingan, membuat tiga love game hanya di set pertama saja. Tapi Korda juga petenis berkarakter ulet yang pantang menyerah, sempat menyamakan kedudukan 2-2 namun sayangnya belum mampu mendesak Auger-Aliassime.

Di set pertama, Korda sempat mendapatkan perawatan medis karena masalah punggung atau pundak kanannya. Tapi tidak lama kemudian ia bisa kembali ke lapangan.

Auger-Aliassime sempat unggul 5-2, mendorong perlawanan dari Korda di sepanjang game kedelapan. Di game ini sempat terjadi tiga kali deuce hingga akhirnya Korda berhasil merebut game ini dan menambah angka menjadi 3-5.

Sadar bahwa permainan Korda mulai mengancam posisinya, di game kesembilan Auger-Aliassime melancarkan pukulan-pukulan yang membuat Korda tak berkutik. Auger-Aliassime membuat love game sekaligus memenangkan set pertama dengan 6-3.

Di set kedua tampak bahwa Korda memang mulai menggeliat. Terjadi kejar-mengejar angka hingga kedudukan 2-2. Sebagaimana set pertama, Korda juga mampu menunda kemenangan Auger-Aliassime dengan merebut game kesembilan membuat kedudukan 4-5.

Dalam situasi seperti itu, ada empat kemungkinan yang dihadapi oleh Auger-Aliassime. Apakah ia harus melipatgandakan performannya demi memenangkan game kesepuluh sekaligus memenangkan pertandingan, atau terpaksa bermain dua game lagi dan menang 7-5, atau terpaksa bermain tiga game dan satu tie break agar menang 7-6, atau terpaksa menjalani set ketiga dengan kemungkinan menang-kalah fifty-fifty?

Auger-Aliassime memilih opsi pertama. Ia harus sesegera mungkin menutup peluang lawan yang sedang menggelora atau ia yang akan kalah. Bagaimanapun ia harus menghindari pertandingan tiga set di kala peluang juara sudah di depan mata.

Sudah memenangkan set pertama dan unggul 5-4 di set kedua, saatnya mengerahkan seluruh kemampuannya. Dalam posisi memegang servis, ia berniat menguasai lapangan dengan mencecar Korda dengan servis kerasnya dan tembakan ke berbagai arah yang pastinya bakal sulit dijangkau Korda.

Ketika Auger-Aliassime unggul 40-0 di game kesepuluh, terjadi reli cukup panjang sebanyak 16 pukulan. Tampak kedua petenis bermain dengan hati-hati dimana Auger-Aliassime berniat untuk segera menyelesaikan pertandingan, sedangkan Korda punya misi menambah poin dan membuka peluang untuk menunda kemenangan lawannya.  

Setelah 15 pukulan, pada akhirnya forehand slice Korda malah menabrak net. Auger-Aliassime otomatis memenangkan set kedua sekaligus memenangkan pertandingan final dan menjadi juara baru European Open. Tampak ia sangat berbahagia dengan pencapaiannya yang mengesankan, dua gelar juara dalam satu minggu. Woww...

Sebagai juara European Open 2022, Felix Auger-Aliassime mendapatkan trofi juara dan cek senilai EUR 98,580 atau sekira 1,5 miliar rupiah. Ia juga memperoleh poin juara 250 yang membuat peringkatnya naik satu tingkat dari posisi 10 ke 9 ATP dengan total poin menjadi 3225.

Berkaitan dengan ATP Finals 2022 November nanti, total poin Auger-Aliassime itu masih jauh di bawah cut-off yaitu 3905. Ia harus menjuarai turnamen ATP 500 Swiss Indoors di Basel, Swiss, yang berlangsung 24-30 Oktober 2022 agar peluangnya di ATP Finals terbuka lebar.

Sementara itu sang runner-up Sebastian Korda juga mendapatkan trofi dan uang sebesar EUR 57,505 atau sekira 886 juta rupiah. Korda juga mendapatkan tambahan poin 150 poin yang berdampak pada peringkatnya, naik dari posisi 36 ke 33 ATP.

***

Sumber data dan informasi:
WTA Tour 
ATP Tour 
Guadalajara Open 
European Open

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun