Promo tersebut segera menuai kecaman dari berbagai pihak. Beberapa organisasi bernafaskan religi pun merasa gusar dengan even promo tersebut.
Holywings dinilai telah melakukan penistaan agama terkiat promo tersebut. Pihak Holywings buru-buru mencopot kabar promo tersebut dari media sosialnya dan membuat surat permintaan maaf. Namun belakangan ada tuntutan bahwa restoran tersebut harus ditutup.
Pihak kepolisian pun segera bergerak cepat. Sejumlah staf restoran telah ditahan. Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti antara lain tangkapan layar iklan promo, komputer, laptop dan ponsel. Polisi bertindak cepat agar kasus ini tidak semakin meluas. Â
Dilansir dari Kompas.com, promo tersebut dilakukan oleh outlet restoran tersebut karena target penjualanya  di bawah 60 persen. Sayangnya, niat awal ingin promosi demi mendulang cuan malah mendapat kecaman.
Kabar dari SuaraJakarta, pihak restoran memutuskan untuk menutup sementara seluruh gerainya di Indonesia. Langkah Holywings yang sahamnya dimiliki oleh sejumlah figur terkenal tanah air itu rasanya sudah tepat. Hal ini untuk menghindari potensi eskalasi kegusaran masyarakat yag semakin berlipat.