Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Hal Tergila yang Dilakukan Pemain Demi Kecintaannya terhadap Sepak bola

3 November 2022   09:00 Diperbarui: 3 November 2022   09:02 146 0
Ada banyak sekali hal yang sangat menarik dalam dunia sepak bola. Beberapa di antaranya adalah kisah berikut ini, yang menjadi bukti dari kecintaan seorang pemain hingga pelatih, terhadap si kulit bundar.

Mason Mount

Mason Mount kini telah menjadi salah satu pemain yang jadi andalan Chelsea. Dia merupakan didikan akademi klub tersebut hingga berhasil persembahkan trofi Liga Champions Eropa. Meski kini sudah menjadi pemain ternama, Mount tetap tidak melupakan sejumlah jalan yang pernah ia lewati.

Salah satu klub yang berjasa membuat namanya melambung adalah Vitesse. Melansir dari situs resmi Chelsea, klub Belanda Vitesse mengucapkan banyak terima kasih kepada Mason Mount, yang bersama dengan sejumlah pemain lainnya memiliki inisiatif untuk membelikan para tim medis yang berjuang menghadapi pandemi, tiket musiman untuk menyaksikan pertandingan klub Eredivisie itu.

Mount merasa bahwa para petugas medis yang sudah lelah bekerja sepanjang pandemi, sangat layak mendapat apresiasi.

Sergio Pellisier

Sergio Pellissier, merasa tidak nyaman ketika tahu bahwa tim yang telah lama dibela, Chievo Verona, mengalami kesulitan finansial hingga harus dinyatakan bangkrut. Seperti yang banyak kita tahu, Verona baru saja dinyatakan bubar dan terhapus dari daftar tim sepakbola Italia. Chievo Verona gagal mendapatkan pemilik baru setelah diturunkan ke Serie D akibat masalah keuangan.

Dalam hal ini, untuk bisa kembali berkompetisi, Chievo harus menempuh banyak jalan agar bisa kembali diakui. Sergio Pellissier, mantan pemain sekaligus legenda, kemudian langsung mendirikan klub baru bernama FC Chievo 1929, meski tahu bila nantinya dia harus menghadapi banyak rintangan.

Sergio Pellissier mengaku tidak mau menyerah dan ingin klub  kesayangannya itu kembali berlaga. Ketika kisah ini mulai diangkat, banyak sekali pihak yang salut terhadap aksi sang legenda.

Diogo Dalot

Tepat pada tahun 2018 lalu, Diogo Dalot resmi bergabung dengan Manchester United. Dalot merupakan bakat asal Portugal yang diboyong dari FC Porto. Sebelum bakatnya sukses dikembangkan oleh Porto, Dalot lebih dulu menimba ilmu di Fintas Football School.

Meski tim tersebut sudah ditinggalkannya sejak ia berusia sembilan tahun, Dalot tetap tidak melupakan apa yang pernah diberikan oleh akademi tersebut. Hal itu dibuktikannya dengan melakukan sebuah hal yang sangat tidak biasa oleh kebanyakan pemain.

Pada awal tahun 2019 lalu, Dalot menyumbangkan sebuah bus untuk Fintas. Dia membelikan bus dengan menggunakan gaji pertama yang didapat dari Manchester United. Menariknya, Dalot membelikan bus untuk akademi nya dulu secara diam-diam.

Koordinator Fintas, Luis Travassos, saat itu diminta Dalot untuk keluar. Tiba-tiba di halaman sudah terdapat sebuah bus yang diberikan untuk mereka gunakan. Travassos kemudian mengatakan bila pemberian Dalot sangatlah berarti, mengingat Fintas kerap mengalami masalah finansial.

Pemain Wigan Athletic

Kembali ke tahun 2009 silam, Wigan Athletic pernah menciptakan sebuah pertandingan yang tidak ingin diulang. Berlaga melawan Tottenham Hotspurs, The Latics kalah secara telak nan memalukan. Bertandang ke White Hart Lane, gawang Wigan dibobol sebanyak sembilan kali dan hanya mampu membalas satu gol saja.

Mario Melchiot yang membela Wigan saat itu merasa sangat malu dan kecewa. Sebagai bentuk penyesalan mereka karena telah membuat para penggemar menangis, seluruh pemain Wigan kemudian melakukan inisiatif dengan mengganti biaya tiket yang telah dikeluarkan suporternya. Sebanyak 700 fans Wigan menonton pertandingan ini, dan jumlah uang yang dikeluarkan mereka adalah sebesar 15.000 poundsterling.

"Sebagai tim kami merasa sangat mengecewakan fans kami kemarin, dan ini adalah tindakan yang harus kami ambil dan membayar balik loyalitas yang mereka mereka tunjukkan,"

'Tak banyak yang bisa kami ungkapkan, sebagai pemain profesional kami pun malu dengan performa kami sendiri. Kami merasa itu berada di bawah standar kami, dan inilah yang kami rasa berhutang pada fans,'' ungkap Melchiot

Jakub Baszczykowski


Jakub Baszczykowski dikenal sebagai pemain yang begitu lekat dengan Borussia Dortmund. Dia berhasil sumbangkan sejumlah gelar, dan nyaris naik ke panggung juara Liga Champions Eropa pada 2013 lalu.

Setelah sempat bergabung dengan Fiorentina dan Wolfsburg, Jakub kembali ke klub masa kecilnya, Wisla Krakow. Disana, dia menunjukkan cinta yang tidak hanya hadir dari dalam lapangan, namun juga dari luar lapangan. Dikisahkan, tepat pada tahun 2019 lalu, Jakub rela pulang kampung untuk membela Wisla Krakow tanpa dibayar.

Pemain yang kini berusia 35 tahun itu bahkan rela menyisihkan sebagian uangnya untuk membiayai kebutuhan klub yang dibawanya menjadi juara Liga Polandia pada 2005 silam. Wisla Krakow saat itu memang tengah dilanda masalah finansial setelah sejak tahun 2011 tidak ada lagi prestasi mentereng yang mampir ke lemari piala.

Jakub yang membantu tim, termasuk membayar gaji pemain, itu pun sempat mengundang reaksi Borussia Dortmund, untuk memberikan pujian.

Marcelo Bielsa

Bila biasanya para pelatih meminta para pemainnya untuk mencetak gol ke gawang lawan dan mempertahankan keunggulan agar tidak kalah, Marcelo Bielsa justru meminta anak asuhnya untuk melakukan hal sebaliknya. Mengapa bisa begitu?

Tepat pada tahun 2019 lalu, pemandangan tidak biasa terjadi di Ellen Road, ketika Leeds United harus rela berbagi skor dengan Aston Villa 1-1 dalam laga divisi Championship. Dalam pertandingan tersebut, Leeds sejatinya sempat memimpin pada menit ke 72. Akan tetapi, gol yang dicetak timbulkan kontroversi setelah dalam prosesnya terdapat pemain Aston Villa yang tergeletak karena cedera.

Pemain Aston Villa pun memprotes keras tindakan para pemain Leeds yang dianggap tidak sportif.

Di tengah insiden itulah, Marcelo Bielsa muncul sebagai pahlawan. Dia meminta para pemainnya untuk membiarkan tim lawan mencetak gol sebagai permintaan maaf mereka yang tidak berlaku sportif dalam pertandingan.

Tepat di menit ke 77,  Albert Adomah kemudian berlari dari tengah dan mencetak gol balasan, meski sempat diganggu oleh Pontus Jansson yang merasa tak sepakat dengan instruksi sang pelatih.

Apa yang telah ditunjukkan Bielsa pada pertandingan itu pun mengundang banyak reaksi pujian.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun