Sudah lama rasanya tidak melihat kostum kebesaran merah hitam tampil di ajang prestis Eropa. Sudah lama pula tidak melihat San Siro kedatangan tamu yang khusus mencari si empunya tujuh gelar Eropa.
Maka, sekali lagi, kepastian Milan tampil di ajang Liga Champions Eropa sukses membuat semua yang berpihak pada mereka merasakan sesuatu yang tak terhingga bahagianya.
Namun di tengah antusiasme Milan dalam menyambut kompetisi musim depan, semangat mereka justru dilukai oleh kepergian dua bintang andalan.
Gianluigi Donnarumma dan Hakan Calhanoglu, adalah dua bintang yang memilih pergi dari Milan dengan status bebas transfer. Dua pemain yang sering diandalkan untuk tampil di tim utama itu seolah lupa dengan semua sukacita yang sempat dirasakan bersama.
Donnarumma lebih memilih untuk mendengar perkataan agennya ketimbang bertahan di Milan dengan tawaran gaji yang dianggap tidak sesuai permintaan. Beruntung, Maldini yang duduk di kursi manajemen tim langsung bergerak cepat. Belum sempat kiper muda Italia itu dapatkan kepastian klub untuk dibela musim depan, Milan keburu mendapatkan ganti yang tentunya dianggap sepadan.
Mike Maignan, sang jawara Ligue One Prancis bersama Lille itu sukses didatangkan Maldini dengan dana yang tak lebih dari 15 juta euro atau setara 261 miliar rupiah. Gajinya juga cuma 2,8 juta euro atau setara 49 miliar rupiah per musim. Nilai yang terpaut jauh bila dibandingkan dengan Donnarumma, yang secara terang-terangan menolak gaji yang ditawarkan Milan sebesar 8 juta euro per musim.
Tak berselang lama, belum juga luka kepergian Donnarumma mereda, dada penggemar Milan kembali disesakkan dengan kabar yang menyebut bila Hakan Calhanoglu memilih untuk menanggalkan kostum kebesaran merah hitam. Alasannya kurang lebih sama dengan Donnarumma. Dia merasa tidak cocok dengan tawaran yang diajukan Milan.
Dalam kasus pemain asal Turki ini, terdapat beragam komentar. Ada yang menyebut bila kepindahan ini tak akan berimbas pada kekuatan Milan, ada juga yang merasa kecewa dan menganggap bila keberadaan Calhanoglu sangat dibutuhkan Milan.
Di luar itu semua, Calhanoglu memang pantas disebut sebagai penabur garam di atas luka para penggemar Milan. Adalah ketika dia memilih untuk pergi dan bergabung dengan tim rival, Inter Milan!
Unggahan baru sang pemain di media sosial yang seolah mengecat ulang langit kota Milan dengan warna biru, seakan membuat kenyataan ini cukup sulit untuk diterima. Meski tidak sedikit yang mengabaikan keputusan berani Calhanoglu dalam memilih Inter Milan, masih ada para penggemar yang tak percaya bahwa musim depan, mereka akan melihat salah satu gelandang yang cukup diandalkan bakal membela tim yang jelas-jelas tak diakui oleh para penggemar Milan.
Dua bintang andalan, Donnarumma dan Calhanoglu, nyatanya tak benar-benar cinta dengan Milan. Momen diciumnya logo merah hitam dalam beberapa kesempatan terlihat hanya dijadikan sebagai hiasan untuk meredam emosi para penggemar.
Khusus Calhanoglu, barangkali dia harus belajar pada sosok Giacomo Bonaventura, yang menolak tawaran Inter demi bergabung dengan Milan. Jangan lupakan pula Suso, yang meski mendapat tawaran menarik dari Inter dan sangat diinginkan Spaletti ketika itu, memilih untuk mundur karena tak kuasa menahan cinta yang kadung tertuang pada kubu Si Merah Hitam.
Pada akhirnya, imbas dari persoalan yang didapat dalam kurun waktu yang cukup dekat, Milan harus kembali membangun ulang kekuatan yang sempat mereka duga bakal tak butuh banyak perubahan.