Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Menakar Sengketa Miss World 2013

7 September 2013   12:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:14 97 0
Hati kita memang berbeda. Kalian telah meletakan syahwat dalam botol yang berdebu. Mengemas dengan seapik mungkin agar menjadi pundi-pundi bisnis yang menguntungkan.

Jangan kalian pikir kami orang-orang sok suci yang bersembunyi dibalik kemunafikan. Kami juga punya syahwat, seperti kalian, tapi kami tidak meletaknya di tempat yang kotor.

Bukannya kami tidak tahu kontes wanita yang kalian selenggarakan, mungkin kalian bela itu adalah sebuah kewajaran yang kalian benarkan. Silahkan, itu hak kalian tapi kamu kami punya hak juga untuk menjaga hati dan mata sesuai dengan yang kami yakini.

Sungguh lucu sekali ketika kalian berdalih pakaian seksi yang mereka kenakan itu adalah pakaian yang setara dengan pakaian tradisional nenek moyang dari saudara kita-kita di daerah tertentu. Ingat, di negeri mereka bertelanjang sudah menjadi norma yang wajar. Sementara negeri kita memiliki norma yang berbeda sama sekali dengan negeri mereka. Jika kalian mau, pergi saja ke negeri mereka.

Beranikah kalian menyelenggarakan kontes wanita tercantik dunia itu di tempat yang hanya kelompok kalian saja yang menyaksikan. Tidak ada publikasi, entah itu di media sosial, media televisi, iklan, koran, internet dan media lainnya. Boleh jadi kalian tidak berani, karena penyelenggaraan terbatas seperti itu bukan bisnis yang menguntungkan.

Cukup hanya kalian saja yang takjub melihat keindahan tubuh wanita yang telah diciptakan Tuhan. Jangan ajak kami, sebab bagi kami keindahan tubuh wanita itu terletak pada ikatan suci pernikahan.

Kami yang berada di pelosok negeri ini cuma punya hiburan televisi. Jangan kalian jadikan televisi sebagai penggoyah keyakinan kami yang awam ini hanya untuk kepentingan bisnis. Mungkin kalian tidak akan pernah mengundang wanita-wanita tecantik di dunia itu untuk datang ke negeri ini tanpa ada pundi-pundi yang kalian keruk.

Tolong jangan paksa kami membeli botol-botol yang berdebu itu. Kami sudah lelah dengan hak-hak kami yang dirampas oleh pejabat-pejabat korup. Biarkanlah kami menyemai keyakinan kami di ruang pribadi tanpa ada gangguan dari ruang publik yang kalian rekayasa dengan kepentingan tertentu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun