Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Dari Manis hingga Teriris

3 Maret 2012   04:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:35 132 1

Tak disangkal rupamu manis

Celakanya, mulutmu lebih manis

Kalah pula si kayu manis

Apalagi produk pemanis

Ucap janji berbaris-baris

Bumbunya romantis

Luluh jua si gadis

Yang berkoar feminis

Kau tiup asa segaris

Si gadis terpenjara melankolis

Untung tak sampai mengemis

Meski patah jua digilas tangis

Kau ingat hari itu Jumat, bukan Kamis

Terbit bintang-gemintang cegah gerimis

Saksi senyum berbingkai kumis

Apa itu miris?

Apa ada yang sinis?

Mungkin! Tapi itu sadis

Kar'na di dalam sini sudah teriris..

,,,refleksi cinta semusim,,

Piru, seminggu lalu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun