Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Saat Kau Teguk Isi Cawan Itu

3 Juli 2011   02:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:59 129 8
Mengapa Kau mau teguk isi cawan?
Mengapa Kau tak mundur saat langit berawan?
Mengapa Kau tak berontak saat mereka datang dalam kawanan?
Dia yang memanggil-Mu karib kini jadi lawan
Manis dalam ciuman seorang kawan

Kau basuh duabelas pasang kaki
Murid-murid sang Rabi jua, legenda para lelaki
Ajarkan jalan ke surga, wahai Isa Al-Masih
Harga mutlak bukti sebentuk kasih

Pecahkanlah roti tak beragi
Lihat siksa tubuh-Mu yang terbagi
Teguklah cawan anggur melimpah
Lihat merah darah-Mu yang tertumpah

Jangan makan roti sendiri
Tengoklah mereka yang patut dib'ri
Raga-raga bertulang lapar mengeluh
Mengais jatuhnya serpiran remah penuh
Sio b'rat jalan yang jauh ditempuh

Jangan teguk anggur sendiri
Pandanglah mereka yang haus di kanan-kiri
Lidah kelu lelah sepenuh peluh
Bibir kering rindukan tetes teduh
Sio tempuh kilometer berpuluh-puluh

Kami yang menolak-Mu
Kami yang menyalibkan-Mu
Kami jua yang duduk di meja jamuan-Mu

Kami mau mengingat-Mu
Kami mau hayati sengsara-Mu
Kami mau mengikuti-Mu

Berbagi terang-Mu tak jemu
Berbagi roti-Mu
Berbagi anggur-Mu
Berbagi kasih-Mu
Berbagi kepada sesama
Berbagi kepada yang tak sama

Amin

Piru, 3 Juli 2011
####################
† Selamat mengikuti, menghayati & mengamalkan Perjamuan Kudus Yesus Kristus †

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun