"Sejarah ditulis berdasarkan prasasti seperti batu, senjata kuno dan lainnya. Apabila sejarah ditulis tidak berdasarkan prasasti, maka itu berarti cerita rakyat. Prasasti bisa berbentuk benda peninggalan purbakala, maupun manuskrip kuno. Kebetulan, kami punya keduanya. Jadi, manuskrip tertua yang dimiliki oleh sesepuh Bawean, kebetulan ada di sini dan kami miliki. Prasasti-prasasti ini, kami mewarisinya. Jadi, bukan dari hasil membeli, bukan hasil 'bertapa' dan bukan hasil pemberian," ujar Raden Hozaimi di kediamannya yang tak jauh dari alun-alun Kecamatan Sangkapura di Pulau Bawean.
KEMBALI KE ARTIKEL