Studi yang dilakukan PAM Jaya menguraikan, bila lebih dari 10 juta penduduk yang tinggal di ibu kota membutuhkan 100 liter air per hari per orang. Itu artinya Jakarta butuh air sebanyak 26.100 liter per detik (litre per second/lps). Tapi apa daya, kebutuhan air bersih yang dapat dipenuhi oleh dua operator (PALYJA dan AETRA) hanya sebanyak 17.000 liter per detik. Angka yang jauh dari seimbang ini mengartikan bahwa ketahanan air bersih di Jakarta rawan banget atau hanya 3%. Telak-telak studi itu menyimpulkan, ibu kota masih kekurangan air bersih 9.100 liter per detik.