Kapan persisnya peristiwa meletusnya Gunung Tambora, berhasil terungkap lantaran naskah-naskah kuno yang hingga kini masih tersimpan rapi. Rincian kronologis letusan Tambora yang memiliki skala 7 secara Volcanic Explosivity Index (VEI) ini tertulis dalam Syair Kerajaan Bima. Ditulis dalam bahasa Melayu, tapi syair tersebut bertuliskan Arab. Intinya, antara lain menyebutkan, letusan Tambora yang banyak memakan korban jiwa, terjadi terus-menerus selama tiga hari dua malam, tepatnya pada April 1815.