Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Inilah Sentra Kacang Sangrai yang Beromzet Rp 1,9 M Per Bulan

14 Desember 2013   10:14 Diperbarui: 4 April 2017   18:25 24964 27

Asap tipis mengepul dari bilik bambu, bangunan setengah permanen. Wangi kayu terbakar menuntun rasa penasaran untuk masuk ke dalam bangunan. Dari luar, langkah kaki disambut tumpukan meninggi gelondongan kayu yang tersusun rapi.

Begitu memasuki bilik bangunan, lantai tanah memadat kecoklatan menembuskan rasa geli karena alas kaki yang tipis. Di ruangan yang cukup luas ini, kesibukan teramat nyata. Dua pekerja seperti sedang bersauna hawa panas, akibat pembakaran tungku kayu bakar.

Kedua tangan pekerja itu saling sibuk, membolak-balik tumpukan butiran kacang kulit, dengan ‘sekop’ batang kayunya. Seperti sedang ‘mendayung’, melihat keduanya mengendalikan panas di atas kuali baja yang kokoh dan cekung. Panas inilah yang membuat matang, garing, juga renyah kacang-kacang kulit itu. Dari bawah tungku, api membara dan menjilat kayu bakar sampai tak bersisa. Di sisi tungku, seorang pekerja lainnya, sibuk mencacah dan terus menambahkan kayu bakar ke perapian.

Api tak boleh padam. Begitu pula para penyangrai kacang kulit, tak boleh terlalu lama diam. Karena hasil yang gosong dan pahit, bisa jadi mengancam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun