Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Artikel Utama

Parah! Pengurukan Situ di Tangsel

30 November 2014   23:19 Diperbarui: 13 Februari 2024   12:23 212 0

Hari masih pagi. Jarum jam di arloji masih menunjuk angka 07.20 WIB. Buat banyak orang, hari Minggu (30 November 2014), adalah hari santai. Beda buat saya. Sudah sejak tadi malam, saya punya niat untuk mengagendakan reportase, tentang kasus pengrusakan lingkungan, yang sedang menjadi sorotan publik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Pengrusakan lingkungan yang dimaksud terkait adanya pengurukan lahan Situ Tujuh Muara---biasa juga disebut Situ Ciledug---yang berlokasi di Kecamatan Pamulang, Tangsel. Secara cakupan area, luas situ ini membentang dari Kelurahan Pamulang Barat, hingga ke Kelurahan Pondok Benda. Mengenai pengurukan lahan situ, sebenarnya bukan cerita baru di Tangsel, bahkan Situ Kayu Antap di Rempoa, Ciputat, kini tinggal cerita, karena sudah hilang akibat pengurukan dan lahannya berubah menjadi lahan property. Begitu pula dengan penimbunan dan penyerobotan area Situ Legoso di Ciputat Timur, yang lokasinya berdekatan dengan Kampus UIN Syarif Hidayatullah. Kondisi miris Situ Legoso pernah saya tulis dan menjadi Headline di Kompasiana, edisi 7 Desember 2013.

Untuk melakukan reportase mengenai pengurukan Situ Tujuh Muara, jujur saja, sampai pagi tadi saya belum punya narasumber untuk dapat menjelaskan tentang kasus yang menghebohkan, dan harusnya membuat Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany SH MH beserta jajaran Pemerintah Kota terkait lainnya ‘kehilangan muka’. Malu, karena pengurukan situ justru terjadi tidak jauh dari lokasi Kantor Walikota, yang sama-sama berada di Kecamatan Pamulang. Akhirnya, saya teringat untuk menjadikan para aktivis peduli lingkungan yang memiliki sekretariat di bantaran Situ Tujuh Muara, tepatnya di Jalan Witana Harja, Pamulang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun