Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

IPS Jadi Asik! Tips Mengajak Siswa Terlibat dalam Pembelajaran Melalui Articulate Storyline

23 Desember 2024   08:11 Diperbarui: 23 Desember 2024   08:10 18 0
Tujuan ilmu sosial adalah mengembangkan kemampuan anak-anak untuk memahami masalah sosial dalam masyarakat dan menumbuhkan pandangan optimis untuk memperbaiki setiap penyimpangan yang muncul, dan mengembangkan kemampuan menghadapi masalah-masalah yang muncul setiap hari tantangan sosial bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam tujuan tersebut siswa dilibatkan dalam kemampuan, pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan sikap sosial di sekolah dan di lingkungan sekitar. Harus diakui bahwa selama ini pendidikan formal hanya memberikan sedikit penekanan pada pertumbuhan kognitif.
Pada saat yang sama, pengembangan bidang afektif (sikap dan perasaan) dipertimbangkan. Sudah ditetapkan bahwa tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran divergen atau kreatif jarang ditawarkan di sekolah untuk mencegah anak-anak berpikir, bertindak, dan berperilaku dengan cara yang tidak kreatif. Akibatnya, proses pembelajaran memerlukan strategi yang mempromosikan pemahaman siswa tentang masalah, meningkatkan kapasitas mereka untuk pemikiran imajinatif dan perencanaan solusi, melibatkan siswa secara aktif dalam proses menemukan jawaban, dan mendukung strategi pembelajaran yang berpusat pada guru. Selama proses pembelajaran, guru dapat menggunakan berbagai pendekatan untuk menyampaikan informasi kepada siswanya.
Selain itu guru dapat menggunakan benda-benda lingkungan atau teknologi untuk mengajar. Untuk mengkomunikasikan ide-ide dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran mereka, guru menggunakan berbagai alat pembelajaran yang nyata. Media juga dipandang sebagai alat komunikasi yang menjembatani antara ide-ide abstrak dan dunia nyata. Media pembelajaran juga membuat proses interaksi, komunikasi, dan penarikan materi antara guru dan siswa dapat berlangsung dengan baik dan efisien.
 
Media pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan yang memiliki sejumlah manfaat, antara lain membantu guru menyampaikan materi pembelajarannya. Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Berdasarkan penilaian para ahli terhadap pengertian media pembelajaran tersebut di atas, segala sesuatu dapat dimanfaatkan oleh pendidik/guru untuk diterapkan pada peserta didik termasuk dalam media pembelajaran. Untuk mengkomunikasikan informasi dari guru kepada siswa selama proses belajar mengajar, media harus digunakan. Media pembelajaran merupakan langkah dalam proses untuk meningkatkan keterlibatan siswa dengan lingkungan belajar dan interaksi guru dan peserta didik. Dengan begitu, kemampuan utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu, dan itu menyiratkan bahwa mereka membantu pendidik dalam menyelesaikan pembelajaran. Untuk menginformasikan siswa tentang mata pelajaran serta meningkatkan kemampuan hasil belajar, guru memanfaatkan media pembelajaran sebagai alat media fisik atau non fisik. Siswa dengan cepat dan luas dibiasakan dengan subjek melalui media, dan minat mereka untuk belajar lebih banyak meningkat. Selain itu, penggunaannya membantu siswa menginterpretasikan dan meringkas informasi, membuat materi lebih mudah dipahami. Dalam pembelajaran, media dapat menggunakan teknologi digital untuk mendukung proses pembelajaran.
Penguasaan teknologi menjadi prestise dan tolok ukur kemajuan suatu Negara. Tak hanya itu, persaingan global yang terjadi dewasa ini memaksa dunia kerja untuk melakukan perubahan kompetensi dan keterampilan. Pembaruan dan pengembangan pada pendidikan penting dilakukan dalam menghadapi tantangan abad 21 yang menuntut dunia pendidikan untuk berinovasi guna menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sistem dan model pembelajaran harus digeser ke pendidikan berorientasi ke masa depan (future oriented) yang diistilahkan dengan pembelajaran abad 21 (Chairunnisak, 2020). Muhali (2019) juga menjelaskan bahwa pada kerangka kerja pembelajaran abad 21 (Partnership for 21st Century Learning) pengetahuan harus didukung dengan keterampilan sebagai berikut: 1) kemampuan berpikir kritis, memecahkan permasalahan, pola pikir kreatif juga berinovasi,dan kolaborasi serta komunikasi; 2) keterampilan hidup dan karir yang terdiri atas fleksibelitas dan adaptif, inisiatif dan mandiri, keterampilan sosial budaya, produktif dan akuntabel, kepemimpinan dan tanggung jawab; serta 3) keterampilan memanfaatkan dan mengoperasikan teknologi informasi secara bijak. Penyelenggaraan pembelajaran pada abad 21, mengharuskan para stakeholder pendidikan dapat melek dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

Teknologi pada bidang pendidikan adalah suatu sistem yang dipergunakan untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan belajar dan mengajar sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan. Implementasi teknologi pendidikan pada era ini antara lain yaitu sebagai sumber belajar, alat administratif serta sebagai media pembelajaran.
Tuntutan dalam pembelajaran di abad 21, satu diantaranya yaitu dengan mengintegrasikan teknologi sebagai media pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kemampuan belajar (Rahayu et al., 2022). Adapun pembelajaran abad 21 saat ini yang mampu membantu siswa dalam menerapkan kemampuannya dalam kehidupan sosial maupun potensi dalam diri siswa tersebut khususnya melalui pemanfaatan media pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pengajar dan siswa melalui pengembangan media mutakhir ini. Tidak hanya menerapkan pembelajaran yang bersifat teks book atau dengan metode ceramah melainkan guru dapat mengajar siswa ilmu sosial menggunakan sumber belajar interaktif yang menarik.
Pendidik masih jarang menggunakan media pembelajaran berupa software/multimedia yang menyenangkan, mempermudah peserta didik belajar mandiri, mempercepat proses pemahaman materi peserta didik, dan menarik. Maka dari itu peneliti menyimpulkan bahwa salah satu penyebab kurangnya semangat serta motivasi yang mengakibatkan peserta didik sulit memahami materi tema berbagai pekerjaan yakni kurangnya penggunaan media yang bisa meningkatkan perhatian serta minat belajar peserta didik. Selain itu sangat diperlukan adanya inovasi media pembelajaran maka dari itu sangat dipenting untuk memanfaatkan media yang tepat dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran kurang digunakan di sekolah dasar terutama pada materi IPS, hal ini disebabkan karena sekolah lebih fokus memberikan materi tentang ilmu pengetahuan sosial yang mengandung hafalan atau pemahaman materi terhadap siswa sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memahami penerapan sosial di kehidupan sehari-hari. Ketidakmampuan guru untuk menggunakan teknologi menyebabkan masalah ini. PowerPoint masih digunakan di ruang kelas; video PowerPoint ini telah diunggah ke YouTube.
Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dibangun lingkungan belajar yang menarik dan interaktif dengan ekspresi visual, seperti permainan. Selain itu, lingkungan ini harus memungkinkan siswa menggunakannya secara langsung. Lingkungan dan perangkat lunak yang berbicara atau menyajikan yang disebut Articulate Storyline.

Materi pembelajaran yang lebih menyenangkan ditawarkan melalui penggunaan media ini. Darmawan (2016) menyatakan bahwa articulate storyline merupakan suatu program dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang brilian dan lugas dengan metode latihan instruksional yang intuitif membantu pengguna dalam mengatur CD, web individu dan penanganan kata, melalui format yang didistribusikan baik secara offline ataupun online. Articulate storyline adalah pemrograman yang digunakan sebagai media yang dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menunjukkan dan mengkomunikasikan sesuatu atau dapat juga dalam mempresentasikan sesuatu. Amiroh (2019) menjelaskan Articulate Storyline sebagai media authoring tool multimedia yang dapat dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran yang interaktif dengan memuat konten berupa gambar, teks, suara, grafik, video, serta animasi. Dari pernyataan di atas, perangkat lunak media interaktif Agar siswa dapat menggunakan media secara efisien, Articulate Storyline dapat dimanfaatkan untuk membangun materi pembelajaran interaktif yang menarik seperti PowerPoint.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat perubahan positif dalam dunia pendidikan. Tuntutan terhadap mutu pendidikan semakin meningkat dan perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, dengan berkembangnya teknologi dan informasi, diperlukan peningkatan sumber daya manusia. Salah satunya adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat membawa banyak manfaat bagi pendidikan, baik dalam penggunaan media pembelajaran maupun dalam proses pembelajaran itu sendiri. Penggunaan teknologi dalam pengajaran, khususnya pembelajaran, saat ini sudah meluas dan tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian, pendidik dapat lebih kreatif dalam memberikan materi pembelajaran dan tidak membuat siswa bosan.
Sebuah media dimana media pembelajaran multimedia interaktif saat ini berkembang cukup pesat. Multimedia interaktif adalah media yang memiliki banyak elemen yang berbeda seperti teks, audio, video, grafik, gambar, dan animasi. Konten multimedia interaktif biasanya dikemas dalam bentuk animasi, dan penggunaan media animasi dalam pembelajaran merangsang siswa untuk lebih terlibat dalam pembelajaran. Salah satu alternatif media interaktif multimedia yang dapat Anda gunakan adalah media pembelajaran Articulate Storyline. Penggunaan media digital yang dipergunakan oleh guru terutama dalam mengajarkan materi ilmu pengetahuan sosial pun cenderung monoton hanya terbatas tulisan dan gambar saja yang tercantum dalam media powerpoint yang dibuat oleh guru sehingga siswa mudah bosan mengikuti pembelajaran dalam proses pembelajaran belum memanfaatkan multimedia interaktif seperti Articulate Storyline guru lebih aktif dibandingkan siswa.

Desain sistem pembelajaran sebelumnya didominasi oleh metode kuliah seperti whiteboard sehingga kurang menarik bagi siswa. Materi yang disajikan kurang menarik dan penjelasannya singkat, sehingga siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Kondisi ini menunjukkan kurangnya hasil belajar siswa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun