Sebuah jurnal internasional mengatakan bahwa terdapat kesalahan atau ketidakakuratan pengelompokan etnis suku bangsa di Utara Sumatra, khususnya terhadap penguatan keberadaan suku 'Batak dan Melayu' di Sumatera Utara. Kedua nama ini muncul serentak pada abad ke-15 dalam tulisan para etnografer asing yang berkunjung Sumatera bagian utara. Untuk pertama kalinya muncul istilah 'Batak' (Bata, Battak, Battas, Batech) muncul dalam tulisan Pires (1940) dan Pinto (1991) yang mendefinisikan (secara general) orang-orang yang tinggal di pedalaman Aceh dan Sumatera Utara.[1]
KEMBALI KE ARTIKEL