Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Merindu Pulang K

7 September 2015   16:29 Diperbarui: 7 September 2015   18:52 111 1
Kala kutanya keadilan pada sang pengadil
dinegeri luhur yang katanya punya landasan idiil
katanya sudah turun yang namanya ratu adil
alah omong kosong
isi negeri tetap saja penuh sesak kutil

tampak atas samping kanan kiri masih saja dekil
mewah dan semakin kaya menambah keyakinan tampil
walau masih banyak yang terseok, beberapa menjadi trampil
biangnya, tertawa tersenyum suka usil
sesekali tarian keyboard nya menyentil

masih sama dari dulu pertarungan tanpa pemenang
cobalah tanya demi apa mereka bersitegang
rela lewati terobos jalan terjal pun kadang jiwa melayang
si fakir tak menyingkir lentik nyawa meregang
jadi kebayang
indahnya hidup di rumah gadang

setahun serasa seabad
beberapa sosok berganti almarhum almarhumah
bukan mereka tak bernyali
bukan mereka tak terkendali
katanya sayangi umur jangan sampai terkuras tenaga karena dia tetap tuli
karena tak peduli
atau ingkar janji
e gilanya sering berselfi
oh dia menyeringai

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun