Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Eksil 1965: Penderitaan, Harapan, dan Perjuangan Mempertahankan Identitas

18 Juni 2024   21:55 Diperbarui: 18 Juni 2024   22:04 33 1
Eksil atau exile menjadi sebuah kata yang tidak asing didengar oleh segelintir masyarakat. Umumnya, eksil merupakan sebuah kondisi yang saat itu tidak berada di negaranya sendiri atau terasingkan. Banyaknya Eksil yang menetap di berbagai negara hingga akhir hayatnya tidak dapat terhitung. Mulai dari Eropa, Belanda, Ceko, Uni Soviet Swedia hingga Jerman. Beberapa eksil yang turut andil untuk menjadi narasumber dalam filmnya, diantaranya Asahan Aidit, Chalik Hamid, Djumaini Kartaprawira, Kuslan Budiman, Sardjio Mintardjo, Sarmadji, Hartoni Ubes, I Gede Arka, Tom Iljas, dan Waruno. Mereka merupakan mahasiswa dan pelajar yang saat itu mendapatkan beasiswa untuk ke luar negeri dalam rangka menempuh pendidikan ketika masa pemerintahan Soekarno. Namun, tanpa disangka karena pada saat itu terjadi gejolak politik yang luar biasa, yang dikenal dengan sebutan Peristiwa 1965 atau G30S PKI yang dimana mereka tidak bisa kembali ke Indonesia dan hidup tanpa identitas akibat paspor yang dimilikinya dicabut. Peristiwa G30S PKI menjadi momentum titik balik orde baru yang pada saat itu Soeharto mengambil alih kekuasaan dan banyak melakukan berbagai tindakan, mulai dari penangkapan, penganiayaan bahkan pembunuhan. Hingga akhirnya, menjadi eksil merupakan salah satu pilihan bagi banyak orang untuk menyelamatkan diri dari adanya rezim baru tersebut. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun