Proyek
food estate dilansir dari kompas.com, dinilai hanya memenuhi kebutuhan pasar tanpa mempertimbangkan hak atas pangan dan gizi masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya keterlibatan masyarakat lokal tempat proyek itu dijalankan. Selain itu, proyek
food estate telah mengancam kearifan pangan lokal dan memaksa untuk mengikuti sesuai dengan pasar global. Hal ini mengancam juga keberagaman budaya pangan menjadi monokultur.  Hal ini perlukah melanjutkan proyek
food estate jika hanya memiliki dampak yang buruk pada masyarakat dan budaya Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL