Bagi keluarga saya dan masyarakat Jawa lainnya, menikah adalah kewajiban (maaf kalau salah, setidaknya itu yang saya rasakan :D). Saya bisa aja mengelak dengan bilang "tunggu kuliah dulu" atau "tunggu nabung dulu" tapi pada akhirnya alasan untuk mengelak itu habis juga. Pertanyaan kapan nikah itu menurut saya
annoying sekali kalau dibandingkan "kapan tunggakan kuliah dibayar?" Kayak ikutan kena sindrom menstruasi gitu (padahal ya ga pernah, kan
lakik) jadi lebih sensitif gitu. Tapi lama-lama juga jadi terbiasa, terbiasa terganggu. Hahahahaha. Itu sih dari sisi saya sebagai
lakik. Kalau perempuan? Apakah sama?
KEMBALI KE ARTIKEL