Saya akan mengambil contoh yang saat ini sedang
hot yaitu pemilihan kepala daerah di Jakarta. Seorang
facebooker bernama Buni Yani mengunggah sepenggal video pernyataan calon gubernur DKI Jakarta sekaligus Petahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara tidak utuh. Buni Yani bersikeras dalam salah satu stasiun TV ketika diwawancarai bahwa dia punya hak sebagai seorang dosen dan akademisi untuk mengedukasi masyarakat serta ia juga punya kebebasan untuk menyatakan pendapat. Di satu sisi Ahok sudah menjelaskan bahwa video tersebut tidak ditampilkan secara utuh melainkan hanya sepenggal dari keseluruhan, dan dengan demikian menghilangkan tujuan yang sebenarnya ingin disampaikan sekaligus menggiring masyarakat menjadi salah kaprah.
KEMBALI KE ARTIKEL