Perhatikanlah seseorang yang sedang duduk diam tanpa melakukan apapun. Dari luar mungkin kita melihatnya begitu tenang, tapi apa yang bergejolak dalam pikirannya mungkin saja tidak setenang duduknya” ~Anonim~ Sekitar sebulan yang lalu saya membeli sebuah buku berjudul “Quiet Sitting: The Daoist Approach For A Healthy Mind And Body” yang ditulis oleh Chen Yingning & Jiang Weiqiao. Sebuah buku tentang metode meditasi bernama
jinggong (quite sitting)yang telah lama dipelajari dan diterapkan oleh praktisi-praktisi dari negeri Cina. Buku tersebut terbagi menjadi tiga bagian besar dimana yang pertama membahas tentang konsep besar dari buku ini dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab mengenai metode
jinggong. Yang kemudian diakhiri dengan tutorial tentang bagaimana para pembaca buku tersebut dapat mendalami metode ini sendiri. Metode
Jinggong ini berawal dari konsep
qigong sebagai pemikiran dasarnya, yang berasal dari kata
qi (energi) dan
gong (keahlian). Kata
qigong yang mengandung pengertian sebagai keahlian untuk menarik energi vital dipandang oleh bangsa cina sebagai konsep berpikir yang dapat memberikan keseimbangan pada tubuh dan mental. Aplikasi konsep
qigong sendiri terbagi dalam dua bagian besar yaitu metode bergerak dan diam. Dimana metode bergerak ini didesain untuk memperkuat dan membersihkan tubuh sebagai wadah dari
qi. Wadah yang terbentuk dengan baik ini diharapkan dapat membantu praktisi
qigong untuk menenangkan pikiran dan melancarkan peredaran darah, sehingga aliran
qi di yang berada di dalam tubuh praktisi ini dapat mengalir dengan lancar. Sedangkan metode diam dalam konsep
qigong lebih memfokuskan kepada bagaimana seorang praktisi melatih pikirannya. Karena walaupun metode bergerak membantu dalam hal membentuk tubuh yang sehat dan dapat mengalirkan darah dengan lebih baik. Pembentukan
qi dianggap hanya dapat terjadi ketika metode bergerak tersebut berada di dalam posisi diam terutama duduk. Dari pemikiran inilah lahir metode
jinggong yang berasal dari kata
jing (diam, tenang) yang lebih memfokuskan kepada pemusatan dan ketenangan pikiran tanpa melibatkan gerakan di dalam prakteknya. Bagi mereka yang sudah sering melihat animasi Jepang ataupun film-film kung fu mungkin sudah tidak asing lagi dengan bentuk dari metode
jinggong. Di dalam metode ini praktisi berposisi duduk sila dengan kedua tangan menyatu dan mata tertutup. Praktisi tersebut berusaha untuk memfokuskan diri pada pernapasannya dan menghilangkan bermacam pikiran yang melintas.
Posisi metode jinggong dalam animasi Jepang (thedaoofdragonball.com)
Posisi double cross leg (en.minghui.org)
KEMBALI KE ARTIKEL