Ermi Ndoen selaku kepala kantor perwakilan Unicef Jawa Bali dalam sambutannya secara virtual mengapresiasi dan bangga terhadap respon positif opd terkait ATS dan dukungan kepala Daerah yang luar biasa sigap dalam penanganan anak tidak sekolah. Ini juga menjadi momen untuk kita tetap menjaga anak yang beresiko putus sekolah karena pandemi covid 19 tetap bersekolah dan mengembalikan bagi yang sudah putus sekolah sebagai perwujudan hak anak dalam mengenyam pendidikan.
Apresiasi juga diberikan kepada Kabupaten Rembang yang telah mendukung desa piloting dalam program Penanganan ATS di Kabupaten di Rembang.
Launching ini juga dihadiri oleh 10 anak yang akan kembali bersekolah. Mereka membacakan deklarasi yang berisi diantaranya akan berkomitmen dan bersungguh sungguh dalam melanjutkan pendidikan sebagai  bakti kepada Nusa dan bangsa.
Deklarasi ini juga ditanda tangani bersama oleh Dinpermades, Baznas Kab Rembang, Dindikpora, DinsosPPKB, Kemenag, Bappeda juga, LPPM, Perwakilan Unicef, ketua DPRD dan Bupati Kabupaten Rembang yang diwakili oleh wakil Bupati.
Di acara tersebut Wakil Bupati Rembang H. M Hanies Cholil Barro' atau yang sering di sapa Gus Hanies beserta perwakilan dari Baznas Kab Rembang juga memberikan tali asih kepada anak anak yang siap kembali bersekolah dan wujud peduli Baznas kepada ATS juga sebagai dukungan kepada Program Gas Poll 12 Kabupaten Rembang.
Wakil Bupati dalam sambutannya berterima kasih kepada Unicef dan LPPM ITB Semarang atas kerjasama terkait penanganan ATS ini. Beliau mengatakan bahwa pemerintah punya tanggung jawab dan wajib memfasilitasi agar anak di Kabupaten Rembang bisa sekolah 12 Tahun atau lulus SMA Sederajat.