Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tangis-tangis Buku

25 September 2012   12:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43 53 0
Setiap kata berbaris dalamtubuhku

Terangkai seperti hiasan bunga di taman

Setiap arti mengikuti di belakang

Seolah itik kecil yang tak mau lepas dari induknya

Membentuk sebuah formasi bait dan halaman yang terpaku, terdiam..

Setiap bau tubuh, mengalir dari tangan-tangan yang menyentuhku

Membuka sebagian tubuhku dan mengamatinya..

Itu sebuah moment yang selalu kurindukan, itu yang selalu kuinginkan

Kurindu hal intim semacam itu..

Tapi kini aku terdiam, tergeletak diantara ribuan benda seperti ku

Terbuang dan tak berharga di mata mereka..

Setiap tirai-tirai yang membalut tubuhku perlahan terlepas

bahkan separuh kaki halamanku cacat terbakar..

Aku menangis, aku lusuh..

Aku berdebu, aku lusuh..

Aku rindu suasana dahulu

Aku rindu saat-saat itu, saat intim itu

Aku rindu..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun