Bukan di gedung mewah dengan pakaian yang mengkilap.
Resepsi pernikahan pun cukup di masjid/di rumah saja dihadiri sanak keluarga.
Agar mereka menyaksikan dan menerima dengan tulus semua kekurangan ku.
Bahkan undangan pernikahan pun akan ku desain dan cetak sendiri, serta akan ku antar sendiri.
Mungkin tidak akan istimewa, karena akan mengundang kerabat dan sahabat ku dengan penuh cuka cita.
Karena aku tidak ingin ribetnya upacara adat yang memberatkan keluarga, namun aturan menurut agama saja.
Semoga dengan mahar sederhana, memudahkan suatu usaha agar menjadi bagian dari hidup mu.
Karena ku yakin prestise pernikahan bukan untuk ditunjukkan kepada para tamu bangsawan.
Sebab pernikahan yg mewah bukan menjadi ukuran kebahagiaan, dan memperlihatkan kepada silaunya dunia.
Bukan pula aku meremehkan mu duhai calon istriku, dengan tidak mau membiayai hari kebahagiaan.
Namun aku hanya pria sederhana yang mencoba mendobrak kebiasaan yg mempersulit pernikahan.
Aku berjanji akan menjagamu sampai akhir hayat ku, takkan ku biarkan lambung mu terasa perih menahan lapar.
Dan takkan ku biarkan ragamu menggigil diterpa angin meskipun di gubuk sederhana dan tidak berkecukupan.
Karena aku yakin, agama akan memandu kita kepuncak kebahagiaan sampai menutup mata. Terimalah aku dengan apa adanya.
#DaudMNur