Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tradisi Tukar Menukar Kado Pra Natal, Wichteln

18 Desember 2013   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:46 394 8

Tukar menukar kado atau disebut orang Jerman dengan wichteln adalah sebuah tradisi yang hidup dan meramaikan natal. Wichteln tak hanya dilakukan oleh mereka yang tergabung dalam sebuah klub, bahkan sekolah tingkat lanjut juga menyelenggarakannya.

Bagaimana rasanya mendapat pengalaman ini? Seru!

***

Wichteln diambil dari kata para makhluk bertubuh pendek bertopi kuncung. Mereka juga disebut Wichtelmänchen atau Wichtelmannyakni makhluk yang biasa membawa karung berisi hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak atau orang dewasa. Istilah ini kemudian dijadikan perumpaaan tradisi tukar menukar kado sebelum natal tiba. Atau dalam sebuah Weihnachtsfeier, perayaan pra natal.

Saya tergabung dalam sebuah klub aerobik ibu-ibu. Disanalah, saya biasa mendapatkan pengalaman seru babagan wichteln ini.

Awalnya, kami diberi pengumuman untuk berkumpul di sebuah resto lokal terpilih, yang ditentukan tanggal dan jamnya. Sekaligus dengan pesan untuk membawa kado seharga 5€. Ada usul untuk meningkatkan menjadi 7,5€ tapi tidak di vote banyak orang. Jadi, hadiah tetap seharga 5€.

Pada hari H. Semua sudah hadir. Pertama pastlah Sekt alias sampanye. Karena saya tak biasa konsumsi, saya nge-teh. Teman-teman sudah kaget, kok saya sudah minum anggur ? Padahal teh rasa Waldbeere itu warnanya hampir mirip, merah darah. Bedanya, kalau wine agak dingin sedangkan teh, puanassss.

Setelahnya, kawan-kawan memesan makan besar. Saya minta sup Flädle. Yakni irisan dari Pfankuchen alias kue terang bulannya Jerman. Sebenarnya, saya minta sup sapi atau sup ayam tapi tak ada. Saya sedang agak masuk angin, habis dikerok suami, tenggorokan maunya yang panas-panas. Sup paling cocok.

Jam berdetak cepat sekali seperti kuda dipecuti. Sudah pukul 9.30 malam. Salah satu berseru agar wichteln dimulai. Yang lainnya menimpali, “Tunggu, Gana belum kelar makannya.“ Ha ha ha, saya kalau makan memang satu sendok dua puluh goyang gigi. Luammaaaa. Anyway, mereka toleransi, menunggu.

Akhirnya, sembari menunggu saya usai menyantap sup yang tak banyak itu, instruktur dibantu beberapa teman mengambil kado yang ditutupi kain di atas meja dan dipindahkan ke meja kami. Satu orang menatap satu kado.

Aturan wichteln beragam. Cara kami adalah dengan menggunakan dadu besar dan alarm dapur. Jika dadu dilempar dan menunjukkan angka 1, kado berputar. Jika 6, yang melempar boleh menukar kado di depan matanya dengan kado sesukanya yang mana (berdiri dan menukar). Sedangkan nomor lain, tidak dipedulikan alias lewat (nomor 2-5). Tukar menukar kado selesai jika alarm dari dapur berbunyi.

Yang paling mengesankan adalah wajah-wajah kami untuk mengira-ira apa isi kado. Ada yang berkata, kado besar belum tentu bagus isinya. Ada opini, kalau kado bungkus atau kotaknya cantik pasti isinya yahud. Ada yang bersikeras bahwa kado berbungkus jelek dan tak menarik pasti isinya membosankan. Ahhhh ... Kami salah, don' t judge the gift by its cover.

Byakkkkkk setelah dibuka, apa yang tejadi? Kado terbesar berisi hiasan kereta Santa berwarna emas, lengkap dengan Santa mininya.Kado kecil yang bungkusnya cantik isinya shampooo! Hedehhh ... silahkan keramas sampai pagi. Yang menerima wajahnya kecut karena shampoo untuk travel itu berasa olive, diperkirakan harganya hanya 3€. Kurang 2 euro?

Ada lagi yang menerima bungkus jelek, isinya taplak meja untuk natal. Tadinya mengira isinya figura dan lukisan. Kecewa karena ternyata taplak dan warnanya bukan pilihan. Luar dalam jelek, ujarnya. Ada yang terpingkal-pingkal karena mendapatkan sebuah tempat dari kain yang isinya kenari dan coklat. Yaaaa ... penerima kuciwa.

Bagaimanapun, wichteln ini seru. Pokoknya senang saja ... Saya jadi sadar, antara harapan dan kenyataan tak sepadan. Bisa saja selalu membahagiakan tapi juga sebaliknya mengecewakan. Total.

Selain itu, pelajaran dari menyangka sesuatu hanya dari permukaannya saja terasa begitu berharga. Sebaiknya siap-siap untuk mendapatkan überraschung, kejutan dalam hidup.

***

Wichteln juga ramai dibicarakan remaja sekolah seperti anak sulung kami. Sudah ribut mempersiapkan kado dan kartunya. Anak-anak ada yang ditugasi para guru untuk membuat kado dan kartu natal dalam bahasa inggris.

Wichteln ini mendebarkan karena otak mereka-reka kejutan yang akan mereka dapatkan nanti. Sudah tak sabar sampai main intip. Namanya anak-anak.

Bagaimana dengan di tanah air? Ada model wichteln, tukar menukar kado sebelum natal seperti di Jerman ini? Selamat mendapat kejutan hadiah menarik. Ingat, yang kecil belum tentu jelek. Yang besar belum tentu membosankan. Siap menerima tantangan terkejut? Yuk, berdoa untuk mendapatkan keberuntungan bukan buntuuuung. (G76)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun