Adalah Moritz, seorang pangeran yang hanya dibesarkan oleh Baginda Raja dan para dayang. Pangeran tumbuh sebagai pemuda yang manja dan seenaknya. Ulahnya membuat hati Baginda Raja menderita dari hari ke hari. Kepiawaian raja mengatur kerajaan dan rakyat sudah tak usah diragukan lagi, namun ternyata mengatur anak sendiri, susahnya minta ampun. Ketika beranjak dewasa, anaknya itu bahkan tidak tertarik dan tak mau belajar tentang ketatanegaraan, kepemimpinan, ilmu bela diri atau bekal lain yang diberikan pejabat istana untuk mempersiapkan diri anak-anak para bangsawan di lingkungannya. Baginda pusing kepala. Bukankah pangeran Moritz akan menjadi pewaris mahkota raja jika Baginda mangkat? Gelaran itu perlu dan harus diikutinya. Nyatanya, tiap hari kerjaan pangeran hanya bermain-main dengan kuda di kandang. Sesekali, ia akan bermalasan di atas tumpukan jerami lalu tertidur di sana sampai para pengawal menjemputnya.