Siapa, sih orang Indonesia atau orang asing yang pernah ke Indonesia tak tahu sate? Nyate atau membakar irisan daging (baik sapi, kelinci, kambing dan ayam) yang ditusuk bambu adalah tradisi bangsa kita yang sampai sekarang masih saya kangeni.
Ini tak ubahnya budaya grillen (red: bakar-bakar daging atau sate) orang Jerman atau kebiasaan orang Turki/Rusia dengan Schaschlik/Shaslik. Ketiganya memasukkan unsur asap, kipas-kipas, daging dan tusuk-menusuk.
Kali ini, saya ingin berbagi tradisi nyate orang Jerman yang tidak untuk dimakan, melainkan untuk membakar roh atau spirit jahat sebagai rangkaian terusan dari Aschermittwoch, akhir dari karnaval Fastnacht.
Nyate? Iya karena simbol nenek sihir itu disunduk, ditalikan di sebuah tiang yang di bawahnya sudah dikitari tumpukan kayu, ranting dan jerami untuk dibakar.
Bahkan tradisi ini saya bilang unik karena ada kegiatan jalan-jalan pakai obor. Setelah sampai di tempat, obor dibuang untuk membakar simbol yang akan disate sampai hangus.
***