Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Gunung Maki, Jepang: Dari Pendakian Kilat, Rumah Berhantu Hingga Back to Nature

19 Oktober 2011   08:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:46 627 4

Berbaris rapi bak tentara, saya dan grup menanti lambaian kereta express Minami Otari seharga 590 yen dari Shinjuku station, Tokyo. Senangnya si cepat itu setia mengantar langkah kami ke stasiun terakhir dimana masyarakat desa Maki yang unik nan terpencil di Hinode prefecture telah menanti.

Setiba di stasiun Hakuda yang kecil, penat tubuh menyerang tetapi karena saya wanita, paling tidak bisa melihat barang-barang bagus di sebuah toko souvenir. Untungnya kami tak berlama-lama disana, bisa bangkrut!

Pendakian kilat

Kaki kami berlomba-lomba mencapai rumah kades di kaki gunung Maki. Sesampai di rumah Makoto Wiyajima san, sang istri mempersilahkan kami untuk duduk dan menikmati rumah yang khas Jepang itu. Katanya lagi sang kades masih berada di puncak.

Tak berapa lama Pak kades datang dengan motor sportnya dan mempersilahkan kami mendahului untuk naik ke puncak gunung karena beliau ada urusan dirumah yang harus ia selesaikan dan akan menyusul nanti.

Di 5km pertama, ada base camp kecil dari kayu yang penuh rumah serangga (hiyyy). Pesan pak kades untuk berhati-hati karena banyak ular saya camkan sekali. Meskipun beliau menambahi bahwa ada mitos masyarakat Maki “Jika bertemu ular berarti rejeki nomplok”, tetap saja mata ini jelalatan untuk membedakan apakah yang saya injak di tanah itu akar pohon atau ular (whaaaa).

Untung saja pemandangan setara dengan Hinode lake, tak jemu menyegarkan mata. Dedaunan telah berubah merah dan kuning warnanya, maklum musim dingin. Sebuah sungai kecil yang kabarnya kerap disinggahi beruang untuk minum itu kami lewati (sayang setelah beberapa saat kami mengintai, beruang tak kunjung datang mungkin karena rombongan terlalu berisik). Anyway, gemericik airnya begitu menenangkan jiwa. Ini amat jauh berbeda dengan Yokohama atau Tokyo. Yo mestiiii

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun