Untuk memasuki wilayah kerajaan Nepal, ternyata amat mudah. Mereka memberlakukan VoA alias Visa on arrival seperti Indonesia. Hanya butuh surat penting seperti invitation letter misalnya untuk mendapatkan stempel dari petugas imigrasi.
Suasana bandaranya seperti di Cengkareng; banyak penjemput yang berbaris di sebuah palang besi dan serbuan para sopir taxi. Pemandangan lain disana adalah beberapa tentara nampak berjaga-jaga di sekitar bandara; ada yang berdiri tegak, ada yang telungkup dan tentunya lengkap dengan senjata, peluru dan granatnya. Kata si GM hotel yang menjemput saya, mereka waktu itu sedang dalam masa huru-hara (kalau tidak salah dengan pemberontak Maois).