Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Hari Persatuan Jerman Timur-Barat dan Kursus Integrasi yang Perlu Ditiru

3 Oktober 2011   07:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:23 1035 1

Tanggal 3 Oktober 1990, pemerintah Jerman menetapkan hari Persatuan Jerman Barat dan Timur setelah melalui proses politik yang panjang. Tahun 1990 itu, terbentuk sudah 5 negara bagian baru di Jerman; Mecklenburg Vorpommern, Sachsen, Brandenburg (Berlin), Sachsen-Anhalt dan Thüringen. Libur nasional kali ini sungguh membahagiakan, liburan panjang dari jumat sore 30 September-3 Oktober 2011.

SPD, sebuah partai di Jerman mengangkat ide tentang Nationalfeiertages (red: sebuah hari libur kenegaran). Di pihak lain partai CDU mencetuskan nationalen Gedenktag (red: hari peringatan kenegaraan). Akhirnya tanggal 17 Juli 1953 ditetapkan pemerintah sebagai Symbol der deutschen Einheit in Freiheit (red: simbol persatuan Jerman Barat dan Timur dalam kebebasan). Hari itu kemudian diproklamirkan pada tanggal 11 Juni 1963 oleh Bundes Presiden Lübke sebagai Nationalen Gedenktag des Deutschen Volkes (red: hari peringatan Rakyat Jerman). Tanggal 17 Juni itu bisa dimaknai sebagai sebuah fungsi dari integrasi Jerman.

Tembok Berlin diruntuhkan rakyat Jerman pada tanggal 9 November 1989. Selanjutnya tanggal 3 Oktober 1990 dibuat sebuah Vertrag (red: perjanjian/kontrak) mengenai Tag der Deutschen Einheit (red: hari persatuan Jerman).

Tak terasa bahwa tahun 2010 lalu merupakan 20 tahun bersatunya Jerman. Ternyata ini tak hanya dimaknai kedalam saja (seperti saat Menteri keuangan meresmikan cetakan uang 10 euro koin dari perak berikut 55 sen perangko edisi khusus), melainkan juga semangat pemerintah dan masyarakat mendukung dan menggembar-gemborkan program integrasi Ausländer (red: orang asing di Jerman) yang semakin tinggi.

Program integrasi atau Integrationkurz saya ikuti beberapa tahun yang lalu. Kursus ini dikolaborasikan dengan kursus bahasa Jerman yang disponsori oleh pemda. Sebuah ide yang hebat untuk mengikat tali nasionalisme pada Jerman, tempat orang dari segala penjuru dunia ngenger (red: mengadu nasib).

Bagi siapa saja warga asing yang datang dan hendak tinggal permanen di tanah ini, diharuskan mengikuti Integrationskurz oleh departemen migrasi. Satu modul yang berisi 100 jam pelajaran, dipatok dengan harga 100 Euro. Bagi siapapun yang tidak mampu membayarnya, berhak mendapatkan pelayanan gratis.

„Die Integrationskurse werden gefördert vom Bundesamt für Migration und Flüchtlinge. Der Kurs kostet für Teilnehmende, die eine Zulassung des Bundesamtes haben, pro Modul (100 Unterrichtsstunden) 100,00 Euro. Wenn Sie Arbeitslosengeld II oder Sozialhilfe beziehen, können Sie einen Antrag auf Kostenbefreiung stellen“.

Kursus ini bagi saya adalah sebuah pembelajaran pribadi dan pengaman negeri ini agar siapapun warga asing (yang beberapa diantaranya beralih kewarganegaraan sebagai warga Jerman) mengerti tatanan negara tempat ia tinggal, tak pandang bulu. Tetapi tentu saja sebelum menjalani kursus ini, mempelajari bahasa Jerman sebagai bahasa nasional adalah amat penting dan jembatan yang kokoh menuju kesana. Karena jika ingin berintegrasi; mencari pekerjaan, mengisi perjanjian, berkumpul dengan masyarakat Jerman dan lainnya akan mengerti makna sesungguhnya. Jika tidak, proses integrasi tak akan berjalan dengan sukses; plonga-plongo kaya kebo (red: bodoh seperti kerbau) alias ora mudeng (red: tidak mengerti).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun