Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Ke Paris Jangan Lewat Rue St.Dennis, Banyak Penjaja Seks

2 September 2011   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17 3312 4
[caption id="attachment_132543" align="aligncenter" width="640" caption="Menara Eiffel dari www.visitingdc.com"][/caption] Di Indonesia, sedang demam lebaran. Di Eropa khususnya Jerman masih demam summer holiday. Liburan orang kerja hanya 3 minggu, sementara masa sekolah diliburkan mulai akhir Juli hingga minggu kedua bulan September. Hiyyy lamanya … Anak laki-laki merengek minta ke Paris untuk ke Disney World sama Eiffel, namun lantaran sudah berlibur ke Ceko dan keliling Jerman tempo hari, permintaan itu tak lolos seleksi. Bukankah uang tidak asal diambil dari pohon di kebun? Sebagai gantinya, saya bercerita tentang pengalaman saya dahulu di negara Perancis itu. [caption id="attachment_132513" align="alignleft" width="300" caption="Bandara Charles de Gaulle (CDG), Paris_Ganadok"][/caption]      

Sebentar menapakkan kaki di Charles de Gaulle, Paris saya sudah harus segera mengunjungi markas CCIVS UNESCO. Untung saya sempat menikmati air mancur yang eksotik dibandara, segarnya. Tapi … ternyata untuk masuk ke gedung PBB, tempat orang seluruh dunia berkumpul untuk berkarya atau sekedar berkunjung itu amat ketat. Saya digeledah seperti tradisi di bandara. Baju, jaket, tubuh, tas semua digeledah, sampai sepatu! 

Pfff … syukurlah saya dijemput salah seorang staf dari Jepang bernama N san, tak lagi tingak-tinguk (red: menengok kesana-kemari). Kami melewati beberapa ruangan yang diperuntukkan untuk badan-badan semacam UNICEF, UNDP dan lainnya. Suasana lengang, hingga kami masuki salah satu ruangan kecil.

Usai berdiskusi soal acara, salah satu staff lupa memberikan kunci penginapan khusus panitia pada saya. Walhasil nona N berdiskusi dengan direktris CCIVS, S dan menempatkan saya di sebuah hotel kecil beberapa blok dari kantor itu.

Pemandangan menara Eifel dari jendela kamar, membuat saya berseru, “Paris, I am in loved”. Betapa tidak, menara cantik ratusan meter itu menjadi pujaan orang di seluruh penjuru dunia.

Teman Perancis saya menyebut La Tour Eiffel itu sebagai La dame de fer, alias si nyonya besi. Menara yang bercokol di Champ de Mars, Paris ini didesain Gustave Eiffel tahun 1889 hingga menjadikannya sebagai menara tertinggi di Paris, sebagai aset wisata yang tak lekang oleh jaman. Hampir setiap orang yang saya kenal, ingin ke Paris dan melihat Eiffel …

Well … untuk menaiki menara, harga amat bervariasi; misalnya lift ke lantai 2 bagi usia diatas 25 tahun adalah 8.20€, 12-24 tahun membayar 6.60€, 4-11 tahun dan orang cacat dipatok 4.10€. Orang cacat boleh ditemani seorang teman dengan harga yang sama dengan orang cacat tersebut demi faktor keamanan. Lalu untuk lift hingga puncak menara berturut-turut adalah 13.40€, 11.80€, 9.30€. Untuk naik lewat tangga ke lantai dua lebih murah, yakni 4.70€, 3.70€, 3.20€. Voila!!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun