Titik-titik itu bergerak kadang cepat, kadang pelan, cepat sekali dan kemudian pelan. Terlihat sebuah lingkaran kecil dan besar terbentuk dari titik-titik. Mereka tidak pernah berhenti, terus berjalan mengiringi detak nadi yang berpacu mengejar jatuhnya bola api raksasa itu, resah terbawa bersama, damai selalu tinggal diantara tumpukan kotoran burung malam. Hanya ada Tanya dalam redup senja di bawah pelataran hitam, gelap, sumpek, panas. Butiran air bercucuran membasahi ubin usang itu, kembali hanya desah nafas tanya yang terdengar diantara senandung pedih kodok.
KEMBALI KE ARTIKEL