"Jam kantor itu kan berada antara waktu Dzuhur dan Ashar.Bagaimana mungkin kita salat, menghadap Tuhan Yang Maha Esa sementara di saku terdapat uang begituan?" Emil memberi ilustrasi.
Coba kita perhatikan, pejabat-pejabat Negara kita sekarang. Mereka salatnya pun mungkin dirumah gedung hasil korupsi, pergi kemesjid dengan mobil mewah yang berflat darah rakyat. Namun mereka tidak pernah merasa salah dan malu.
Saya jadi teringat kisah sahabat Nabi Muhammad Saw, Abudzar Al-Ghiffari yang berpesan bila ia meninggal untuk tidak di kafani dengan kain kafan dari seseorang yang pernah menjadi pejabat, dimasa itu. Saya tak tahu pasti apa alasanya demikian berhati-hati.
Saya pun teringat dengan kisah Nabi Muhammad S.a.w., saat menjelang kematiannya begitu takut dengan dirham yang masih tertinggal disakunya.
Subhanallah.....
Kita melihat perilaku pejabat kita hari ini, berlomba-lomba mengumpulkan harta dan kekayaan melalui jabatan yang dimilikinya. mereka lupa menyadari bagaimana semuanya akan menjadi hisab yang panjang pada akhirnya.
Mengapa mereka tidak mengambil suri tauladan dari mereka-mereka yang berakhlak mulia meski hidup dalam kesederhanaan?
Mungkin para pejabat itulah yang sesungguhnya dan seharusnya mendapatkan pendidikan karakter seperti yang sekarang tengah digalakan pemerintah....!