Si Gogon terlihat gelisah, dua jari tangan, telunjuk dan tengah tak lepas dari kepulan asap dari batangan rokok. Duduk berdiri dan duduk lagi, berjalan menyilang tangan kebelakang, sesekali jemari dengan kuku hitam kotor menarik-narik rambut dikepalanya yang belum tentu gatal. Desiran seperti ular kobra dari lipatan bibinya menyiratkan sumpah serapah, entah siapa yang diserapah dan dengan siapa bersumpah.
KEMBALI KE ARTIKEL