Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Nasionalisme?

2 November 2009   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:28 157 0
Ini pertama kali saya akan membicarakan opini saya disini. Kedengarannya formal sekali ya? :)

Semenjak saya melanjutkan pendidikan saya di negeri jiran, saya lebih banyak bergaul dengan kawan-kawan dari sini juga. Bukannya apa, mereka teman sekelas saya dan dari berjam-jam menghabiskan waktu mengerjakan tugas bersama, tentu saja persahabatan itu terjalin dan sekarang bertambah erat.

Mereka, menjadi kaum 'minoritas', merasa permerintah mereka nggak ambil pusing sama sekali. Pemerintah yang selama ini memihak pada satu etnis lebih berat daripada etnis-etnis lain yang sebenarnya memperkaya negeri ini. Kebebasan berbicara pun diatur sedemikian rupa. Jangan harap bisa melakukan demonstrasi apalagi demo mahasiswa seperti di Indonesia. Saya pernah dengar kalau ada lebih dari 3 orang berkumpul bersama, bisa dicurigai sebagai 'kumpulan pemberontak'. Ah... bukan ini maksud saya...

Dari teman-teman saya, saya belajar bahwa kalau ada satu yang Indonesia ajarkan kepada anak-anaknya, itu adalah rasa nasionalisme. WNI mungkin bukan orang yang paling cekatan, cermat, anti-korupsi, efisien, dan lain-lain yang negara lain banggakan... tapi pada hakikatnya, semua orang tidak ada yang sempurna, bukan? Saya bangga menjadi WNI. Biarin mereka bilang Indonesia negara korup lah ato miskin lah ato carut marut lah... Toh masih banyak sisi yang bisa dibanggakan dari Indonesia.

Saya belajar dari pengalaman saya dengan mereka, untuk menjadi optimis. Negara saya boleh dihujat oleh warganya sendiri, tapi saya memilih untuk tidak. Pikirkan sejenak... apa yang kita kehendaki sebagai warga negara, tentu kurang lebih itulah yang diinginkan pemerintah... Masyarakat yang Bhinneka Tunggal Ika, yang toleran pada sesama, gotong royong, dan pada akhirnya saling mendukung untuk mencapai kesejahteraan bersama... terlihat amat sulit untuk dijadikan kenyataan, bukan? Tapi memupuk optimisme membuat saya tidak pernah berhenti berharap. Semua minta  dan menuntut ini-itu dari pemerintah... ehem... apakah Anda membayar pajak? atau setidaknya membantu menjaga kebersihan lingkungan sekitar?

Ini yang paling nyelekit di pikiran saya. Semua menuntut pemerintah melakukan sesuatu tapi tidak ada yang mau bergerak. Berjuta alasan bisa dilemparkan dan pada akhirnya pemerintah disalahkan. Suara ini bermakna. Kebebasan untuk berekspresi di Indonesia harus digunakan untuk membangun negara, bukan untuk menjatuhkan. Saya bangga saya warga Indonesia dan saya percaya bahwa kalau semua mau bersatu, bahu-membahu, negara ini akan menjadi negara yang lebih baik.

Presiden menurut saya boleh menjadi kepala negara, tapi seperti kepala kita, kalau badannya nggak mau menopang kepala, gimana kepala bisa bergerak?

Di tengah carut marut yang melanda Indo, setidaknya kita bersyukur kebebasan kita berbicara masih ada. Harapan untuk hari yang lebih cerah bagi generasi mendatang masih ada, dan yang paling penting, nasionalisme itu masih ada...

Sebuah negara, menurut saya, memasuki ambang kehancurannya ketika rakyat berhenti berharap pada pemerintah, menopang pemerintah dan berobsesi untuk meninggalkan negaranya untuk menjalani 'kehidupan yang lebih baik'...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun