Namun sebulan setelah aku mengajarkan Guru Sd itu aku mendapatkan tugas untuk mengajarkan seorang siswa cewek yang umurnya setahun dibawahku, tidak terlalu rumit mengajarkannya yang karena dia sudah paham tentang computer hanya tinggal memperlancar pengetahuannya saja. Yang aneh dari siswi ini dia lebih senang memperhatikanku ketimbang memperhatikan apa yang aku jelaskan padanya nama siswi ini adalah Intan, bahkan ketika aku meminta untuk memegang mouse dia seolah-olah tidak tau sehingganya aku harus membantunya untuk menjelaskan secara dekat. Dan ketika aku memegang mouse tangannya diletakan diatas tanganku. Aku selalu melepaskan tangannya dari atas tanganku karna ku merasa ini sudah tidak wajar, pernah aku bertanya padanya apakah dia sudah punya pacar dan dia menjawab tidak. Tapi ketika kutanyakan perihal itu kepada temannya dengan lantang temannya menjawab bahwa yang sering mengantar jemput dia adalah pacarnya. Aku heran mau anak ini apa sih ?,karena mulai merasa jenuh dengan tingkahnya suatu hari aku mengerjainya. Kuajak salah seorang teman kampusku yang tidak sekelas denganku untuk pura-pura menjadi pacarku, saat tiba waktu mengajar padanya aku masuk ruangan privat sendirian. Mulai kulihat senyum sumringah dibibirnya melihatku masuk dengan penampilan yang sangat rapi dan wangi Intan mulai memperlihatkan tingkahnya lagi padaku padaha memakai pakaian rapid an minyak wagi itu bukan kebiasaanku hanya sekedar mencari tau saja reaksinya seperti apa dengan penampilan baruku, setelah lima menit menjelaskan padanya aku berpura-pura keluar dengan alasan untuk buang air. Diluar aku meminta bantuan temanku itu, aku menjelaskan padanya bahwa aku lagi mau ngerjain siswiku yang bernama Intan yang saat itu ada didalam kelas privat dan temanku pun setuju,jadilah ku ajak temanku masuk keruangan kelas privat ku pegangi tangannya dan kuajak dia bicara seolah-olah kita berdua sedang pacaran. Intanpun mulai merasa rese dengan keberadaan temanku itu sampai-sampai saking marahnya, dia dengan sengaja menjatuhkan mouse yang dipegangnya dan kemudian keluar meninggalkan kelas. Bahkan yang lebih parahnya setelah kejadian itu dia tidak mau lagi datang untuk melanjutkan privatnya. Bagiku semua itu tidak jadi masalah malah aku merasa sanggat lega bisa kehilangan dia dalam jadwal mengajarku, mungkin aku terlihat tega tapi jujur sebejat-bejatnya diriku aku tidak suka degan cewek centil.
Lama aku mengajar mejadi guru privat persisnya selama masa aku kuliah aku terus menjadi guru privat yang bukan hanya mengajarkan program kursus computer tetapi juga mengajarkan program kursus cinta, bagaimana tidak demikan walaupun saat itu aku punya dua orang pacar Clara dan Agnes tapi aku juga sering mengombal pada murid-muridku. Sedikitnya hanya untuk hiburanku saja disaat aku lagi bête, apalagi saat itu Clara dan Agnes jarang sekali datang ke kampus dan kos-kosanku. Walaupun dari semua muridku tidak ada yang sampai pacaran denganku tapi sedikitnya mereka ada yang mulai naksir ke aku.
*Â *Â *
Bersambung . . .