Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Terdiam Tak Bersuara

20 Mei 2024   23:19 Diperbarui: 21 Mei 2024   00:05 573 4
Kini aku terdiam, tak bersuara. Menunggu kedatangan kereta selanjutnya. Merenung sejenak, menghela nafas, dan meresapi atmosfir sekitar. "Peron ini sepi...." kataku, tetapi mereka yang berada disebrang sana, bersaing untuk menerobos lautan. Layaknya sebuah paus diantara samudra  manusia, ia menggangkat tangannya yang cungkring itu, berlambai-lambai sambil berjerit, "Tunggu aku!!".

Pada akhirnya, ia tertinggal. Duduk diantara aspal hitam, bersandar pada pilar lebar berwarna abu. Raut wajahnya seolah jiwa bergantung pada kereta. Karung hitam disamping, 10 kilogram estimasi. Berisi sepatu, sendal, dan segala kebutuhan alas kaki umat manusia. Bermodalkan tulang punggung kekar, ia menggotong karung itu ke tepi rel kereta. Entah apa yang ada di pikirannya, berdiri menunggu kereta selanjutnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun