Minggu lalu saya diberi kesempatan untuk menapakkan kaki di negara tetangga yaitu Singapura dalam rangka Studi Ekskursi. Kebetulan tiap kali
travelling biasanya saya selalu menggopoh kamera DSLR kemana-mana. Berhubung di sana saya diharuskan untuk banyak berjalan kaki, mengingat Singapura merupakan negara yang sangat melestarikan pedestrian dalam konsep
urban design-nya, akhirnya niat untuk membuat bawaan praktis pun terlintas. Dan salah satunya saya memutuskan untuk tidak membawa tas kamera DSLR saya beserta sebuah lensa yang cukup berat di dalamnya. Namun hanya membawa kameranya saja lalu saya kalungkan di leher, sesekali digantungkan di pundak. Sehingga pada saat saya ingin mengambil foto, tidak perlu repot-repot membuka-tutup tas kamera. Alhasil, jadilah saya yang asik berjalan-jalan dengan membawa kamera tak berbusana.
Pada hari terakhir, saya dan beberapa teman menyempatkan diri mengunjungi satu area di Singapura yaitu Kampung Malay atau biasa dikenal dengan Kampong Glam. Kampung tersebut menyuguhkan kami sebuah pemandangan pusat warisan Melayu dan Heritage yang melestarikan bangunan-bangunan budaya lama, namun penataan ruang terbukanya sudah dirancang dengan sangat menarik dan nyaman, sehingga mengundang para wisatawan untuk tidak sekedar datang dan berkunjung namun juga berfoto-ria.
KEMBALI KE ARTIKEL