Saya ingat betul ketika dulu masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), pemilihan umum atau Pemillu adalah peristiwa yang kami tunggu-tunggu. Bukan karena siapa calon presidennya, karena bagi kami apapun yang terjadi presiden tetap Pak Harto. Bukan pula karena siapa calon anggota legislatifnya, karena pada saat itu Pemilu begitu simpel, cuma mencoblos gambar partai saja. Bukan pula intrik-intrik politik atau orasi para petinggi partai. Sebagai anak SD yang kami tunggu hanya satu, kampanye.