Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Overly Confrontational: Saat Ngobrol Malah Jadi Ajang Perang

28 Desember 2024   08:49 Diperbarui: 28 Desember 2024   08:49 45 3

Pernah nggak sih, kamu lagi diskusi santai, tiba-tiba ada yang ngomong dengan nada ngegas banget sampai suasana langsung awkward? Atau malah, jangan-jangan kamu sendiri yang suka bikin vibe jadi too intense karena cara ngomong yang terlalu blak-blakan? Kalau iya, congrats! Kamu baru aja masuk kategori overly confrontational.

What is Overly Confrontational?

Basically, overly confrontational adalah gaya ngomong yang terlalu agresif, kayak ngajak ribut terus. Orang yang pake gaya ini sering banget attack lawan bicara dengan nada tinggi, kata-kata tajam, dan sering nggak mikirin perasaan orang lain.

Contohnya kayak gini:

Di kantor: "Ini deadline kenapa molor terus? Kamu tuh nggak pernah profesional, kan?"

Di grup temen: "Ide lo tuh nggak make sense banget. Jelas salah dari awal."

Di medsos: "Komentar lo toxic banget. Jelas lo nggak ngerti apa-apa."


Kebayang kan, vibes-nya? Semua kayak ngajak battle royale.

Why Do People Get So Confrontational?

Nah, kenapa sih orang bisa ngomong kayak gitu? Ada beberapa alasan:

1. Stress overload: Lagi banyak banget yang dipikirin, terus kebawa emosi deh ke percakapan.

2. Kebiasaan: Kalau dari kecil udah sering denger orang di sekitarnya ngomong kasar, biasanya itu jadi default mereka.

3. No filter: Kadang emang ada yang ngerasa, "Jujur itu penting!" tapi lupa kalau ada cara lain yang lebih elegan buat ngomong.

Dampaknya? Deadly.

Mungkin kamu mikir, "Eh, tapi kan ngomong tegas itu perlu?" Betul, tapi overly confrontational itu beda level, gengs. Dampaknya nggak main-main:

Hubungan jadi renggang: Siapa sih yang betah sering disemprot?

Lawan bicara makin defensif: Bukannya diskusi, malah jadi perang argumen.

Citra kamu hancur: Di kantor, kamu dicap bossy. Di tongkrongan, orang jadi males diskusi serius sama kamu.

Tanda-Tanda Kamu Mulai Terlalu Confrontational

Kalau kamu merasa relate, coba cek tanda-tanda ini:

Nada suara makin tinggi: Kamu udah kayak loudspeaker hidup.

Kata-kata pedes: Tiap ngomong kesannya kayak ngelempar pisau.

Semua jadi personal: Kamu ngomong buat nyerang orang, bukan diskusi ide.

How to Tone It Down and Stay Cool

Kalau kamu mulai sadar sering overly confrontational, relax. Semua bisa diperbaiki. Here's how:

1. Pause sebelum ngomong: Kalau lagi emosi, coba tarik napas dulu. Jangan langsung ngegas.

2. Pilih kata-kata yang soft tapi tegas: Daripada bilang, "Lo tuh nggak ngerti apa-apa," coba, "Mungkin ada cara lain yang bisa kita pikirin bareng?"

3. Jaga nada suara: Nggak perlu ngomong kayak dosen killer, cukup tenang tapi firm.

4. Empati itu penting: Ingat, orang lain juga punya perasaan.

Relatable Much?

Bayangin kamu lagi debat sama temen soal siapa yang bener. Karena gaya kamu overly confrontational, si temen ini jadi ngerasa diserang. Bukannya dapet solusi, malah dia jadi baper dan ujung-ujungnya ngejauh. Atau, pas di kantor, kamu ngomong kasar ke junior soal kerjaannya. Mungkin dia bakal benerin kerjaannya, tapi next time? Dia bakal males banget kerja sama kamu.

Last But Not Least

Komunikasi itu seni, bukan perang. Kalau kamu terus-terusan ngomong ngegas, orang nggak akan inget poin kamu, tapi cuma inget gimana cara kamu bikin mereka ngerasa nggak nyaman. So, let's make words your bridge, not your weapon.

Ngomong pinter, hati adem. Ya kan? Ya dong! Yuk, jaga kesehatan jiwa kita.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun