Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Roh-roh Hujan Tak Bertuan

23 Februari 2014   18:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33 19 1
tes. tes. tes. menetes frasa-frasa lingua, bayang-bayang aksara sarat makna. menunggu.

menunggu, terlalu biasa. menyemai waktu tunggu dari bibit-bibit perselingkuhan janji. selusin waktu, berlalu, dalam diam jengah, terpekur. kukur melongok dari bubungan atap mengabarkan satu kata, tunda.

kupanggil roh-roh hujan tak bertuan! melajat dalam waktu yang berpijak kukuh di kelainya, tak mau ia mengalah seperempat titik saja dari sekian tunggakan keabadian.

kupanggil roh-roh hujan tak bertuan. diam dalam arwah-arwah mitologi dan keranda usang meranggas lengas. trenyuh.

penari-penari hujan pemanggil arwah-arwah titik air dan prajurit langit berdentumlah! siram aku dengan guyuran rima dan debur majas-majas asmara para perindu. mantra-mantra mandalika tua turunkan air pejalan jauh, saratkan mega-mega dengan reruntuhan langit.

panggilkan tuhan!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun