Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Filosofi Murka

25 Februari 2014   13:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 37 1
Ada murka yang menggelegak di hati orang-orang beradab, seperti sekam yang menyala diam-diam.

Ada murka yang meremang di hati orang-orang beradab, seperti dupa yang terbakar pelan-pelan.

Semuanya menghitung jarak, waktu, sepenggal masa, saat-saat antara, kini:Tuhan (mungkin) tidur (sejenak); nanti terbangun: membuat perhitungan, keadilan.

Ada murka yang menggelegak di hati orang-orang biadab, seperti nyala api yang menghanguskan, seketika.

Ada murka yang meledak-ledak di hati orang-orang biadab, seperti binatang luka yang mengamuk tak terbendung.

Semuanya menghanguskan jarak, waktu, sepenggal masa, tak ada saat antara, kini: akulah tuhan; nanti: akulah nerakamu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun