“Saya tak ingin hanya dikenang sebagai Nena titik. Saya ingin ada deskripsi yang cukup panjang ketika nama saya disebut. Saya ingin dikenang sebagai orang yang dirasakan manfaatnya oleh orang banyak”
Ujar Nena Muthmaina putri ketiga dari pasangan H. Drs. Ahmad Rifai dan Hj. Siti Komariah sesaat setelah wawancara itu dimulai. Kemudian Nena menambahkan, “Cuma, saya merasa proses memberi manfaat saya kepada orang lain tidak secepat dan sebesar si A atau si B”
Saat Nena menyebutkan keinginannya itu saya teringat juga dengan pesan Bapak saya. Umur katanya, seperti sebuah monumen menempati ruang kosong. dikatakan berumur kalau usia kita terisi dengan monumen-monumen kebaikan.
Nena memang mendapat tempaan dari keluarga yang religius. Ayahnya seorang dosen ekonomi yang sangat menguasai dan fasih tentang qiraat Al Qur’an. Ibunya juga adalah seorang guru mengaji yang hidupnya diisi dengan mendidik dan mengajarkan Al Qur’an.