Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Alternatif Wisata Murah Meriah di Hutan Jati Kendal

21 Januari 2015   16:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:41 208 1

Di salah satu titik hutan, om Diediet yang sudah sangat hapal daerah ini menghentikan mobil di area hutan jati milik perhutani. Ternyata hutan jati yang sudah dimatikan dua tahun yang lalu memberikan pemandangan yang keren banget.

Apalagi kemudian kami mendapat informasi berharga dari Pak Khasan Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH). Tadinya kami menduga bahwa hutan jati merangas itu mati karena kekeringan. Ternyata tidak seperti itu. Pohon-pohon jati yang sudah siap dipanen akan diteres. Yaitu mematikan pohon jati dengan memotong jalur-jalur makanannya. Setelah teres berhasil akan ditunggu sampai betul betul kering. Hal itu untuk menghindari kayu yang pecah saat ditebang. Lama waktu menunggu itu sekitar 2 tahun.

Bagi pemburu anggrek, masa penebangan juga bisa jadi waktu untuk berburu anggrek. Saya melihat di tiap-tiap pohon ada anggreknya. Bayangkan saja jika ratusan pohon jati itu ditenggeri anggrek-anggrek spesies, bisa jadi kolektor anggrek mendadak lho.

Tidak hanya pada anggrek yang mau ditebang, di lokasi hutan lain di Alas Roban yang masih belum masa panen, berwisata bareng keluarga juga asyik lho. Menikmati segarnya udara hutan jati dan rimbunnya hutan jati dengan murah dan meriah juga bisa dilakukan. So, tempat wisata bukan hanya tempat yang masuknya harus pakai karcis dan kemudian bersenang-senang.

Memang kemudian harus ada fasilitas pendukungnya seperti toilet. Sebab tak elok juga jika pengunjung harus bab di semak-semak. Bisa saja pos penunggu hutan ditambahi toilet yang cukup memadai. Sebab toilet yang ada sekarang di pos Pak Khasan sangat tidak memadai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun