Tujuh belas tahun lalu saat pertama kali saya ke Taiwan saya mengenal yang namanya Seven Eleven (Sevel). saat itu di Indonesia, minuman dalam kemasan hanya identik dengan Brand Cola. Saya masih ingat dulu sempat kagum, kok banyak pilihan minuman dalam kemasan selain Merk Cola? Beberapa tahun kemudian baru kita mengenal minuman mulai dari teh, juice dan sejenisnya ada di minimarket di Indonesia. Ya memang kita tertinggal beberapa tahun di banding mereka saat itu. Bagaimana dengan saat ini? Kultur dan kebiasaan berbeda, menyebabkan konsep Sevel terbukti tidak cocok di Indonesia. Selalu mudah menganalisa setelah hal ini terjadi, sama seperti para komentator forex atau option yang seolah pandai menganalisa setelah kejadian. Tetapi membuat forecast? Rasio membuktikan 90% pemain forex dan option rugi.
Komparasi Sevel dan Infrastruktur Jokowi:
KEMBALI KE ARTIKEL