Sedangkan Inflasi Bulan Nopember 2013 (Year on Year) tercatat 8.38%, bulan sebelumnya tercatat 8.37%, 8.32%, 8.4%, 8.79%, 8.61%, 5.9%. Sedangkan BI rate saat ini 7.25%. Jadi sejatinya suku bunga antar bank tersebut minus dibanding inflasi yang terjadi saat ini.
Prospek di tahun 2014.
Pada Bulan April 2014 akan diadakan pemilu legislatif kemudian pemilu presiden dan wakilnya. Selama masa itu akan diwarnai kampanye. Hampir pasti putaran ekonomi akan makin cepat seiring belanja kampanye partai politik dan calon legislatif dan calon presiden.
Disatu sisi akan menimbulkan geliat ekonomi yang membaik. Tetapi disisi lain akan menaikkan laju inflasi nasional. Dengan laju inflasi selalu diatas 8% selama 5 bulan terakhir sulit untuk menahan rupiah di bawah Rp 12.000,- per Dollar Amerika.
Salah satu cara menahan Rupiah makin jatuh, tentu dengan menjaga neraca perdagangan selalu positip, sambil memastikan pasokan bahan konsumsi tercukupi. Sehingga inflasi yang cukup mengkawatirkan itu bisa diturunkan.