Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Mengapa BTN Sebaiknya Diakusisi Bank Mandiri

4 Mei 2014   15:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:53 293 4
Menteri BUMN Dahlan Iskan ngotot untuk melakukan akusisi BTN oleh Bank Mandiri. Bahkan dengan heroik berani pasang badan menghadapi ancaman dipidanakan anggota DPR dan serikat buruh BTN. Pada akhirnya segala upaya Dahlan Iskan untuk meng-goal kan akusisi BTN oleh Bank Mandiri berhenti seketika tatkala presiden SBY memerintahkan menghentikan proses akusisi sampai pemerintah baru terbentuk.

Anti klimak yang menyedihkan. Di satu sisi Dahlan Iskan melihat akusisi harus cepat di lakukan, disisi lain situasi politik saat pemilu tidak memungkinkan pemerintah mengambil langkah strategis jangka panjang.

Benarkah saat ini tidak boleh dilakukan kebijakan mendasar? Atau ini hanya langkah politis aman untuk menghindari serangan politik seolah proses akusisi nantinya dibelokkan untuk mendapat dana pilpres 2014? Langkah aman tersebut mungkin di ambil mengingat dua kasus Century dan Hambalang yang kemudian menjadi bola liar dengan banyak tafsir.

Kasus Century, saya sudah pernah menulisnya di kompasiana sampai 5 artikel. Sederhananya Bank Dunia tidak akan gegabah memakai jasa Sri Mulyani jika beliau melakukan blunder di Indonesia. Bank Dunia bukanlah lembaga non profit, kepemilikannya pun bukan monopoly satu dua negara. Jadi mustahil memberi jabatan strategis pada orang yang dianggap gagal dengan resiko merugikan pemegang saham.

Hambalang, jika mengikuti persidangannya, memang sangat kasat mata ada aliran - aliran uang haram di dalamnya.

Dua isu besar besar tersebut memang potensial di elaborasi untuk menempatkan akusisi BTN oleh Bank Mandiri sebagai sasaran tembak lawan politik. Begitulah politik selalu ada ruang abu - abu yang bisa digunakan untuk melakukan serangan politik tanpa memikirkan nasib bangsa. Di era demokrasi setiap orang bisa mensuarakan opini sekaligus fitnah di wilayah abu - abu dan sulit dianggap sebagai tindak kriminal.

Akusisi Menghadapi AFTA

Bank BTN adalah bank spesifik yang mempunyai pengalaman dan expertise di bidang kredit perumahan. Keunggulan tersebut akan sangat berguna menghadapi AFTA 2015 dimana, perbankan dari ASEAN akan diperlakukan sama dan diizinkan beroperasi secara penuh di wilayah Indonesia tanpa hambatan tarif dan pangsa pasar.

Artinya setelah 2015, BTN akan bertarung secara langsung di pasar domestik melawan perbankan Singapura yang memiliki aset besar dan infrastruktur yang lebih modern. Singapura adalah salah satu pusat keuangan dunia. Perbankan Singapura bukan hanya bank yang dimiliki pemerintah Singapura, tetapi perbankan kelas dunia yang beroperasi dengan kepemilikan penuh kantor pusatnya.

Sistem perbankan di Singapura lebih liberal dibanding sistem perbankan di Indonesia soal kepemilikan. Bank - bank di Singapura sesungguhnya pemain dunia dengan baju Singapura. Sebagai pusat keuangan dunia tentu saja bunga bank atau biaya modal di Singapura selalu lebih rendah di banding bunga bank di Indonesia. Dana yang di transfer secara internal bank tersebut, tentu akan menciptakan dana murah di pasar Indonesia. Tentu saja itu menjadi ancaman serius bagi perbankan di Indonesia.

Sektor Perumahan

Perumahan merupakan sektor retail dengan margin besar. Sektor ini langsung menyasar pasar retail dimana potensi pasarnya besar dan potensi kredit macetnya rendah. Pangsa pasar besar. Karena tiap keluarga baru pasti membutuhkan rumah. Bahkan di Amerika kredit perumahan ini menjadi indikator utama pertumbuhan ekonomi.

Potensi kredit macet rendah dibanding kredit korporasi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan jumlah golongan menengah yang tumbuh pesat, kemampuan membeli rumahpun besar. Dibandingkan dengan kredit korporasi dengan resiko usaha nasabah merugi.

Perbandingaan Aset BTN dan Bank Mandiri.

Total aset BTN pada kuartal pertama 2014 mencapai 136.96 trilyun rupiah, Total aset Bank Mandiri 729.5 trilyun rupiah. Jika BTN diakusisi Bank Mandiri akan memperkuat dari segi permodalan. BTN bisa lebih agresif melakukan perluasan pasar untuk menghambat penetrasi bank - bank Singapura merebut pasar property. Disisi lain basis nasabah, pengalaman dan expertise BTN di bidang perumahan akan memberi senjata baru bagi Bank Mandiri.

Gajah harus dilawan dengan gajah. Sangat disayangkan jika gajah dilawan sapi. Padahal kita punya gajah tetapi hanya bisa melihat pertarungan dan tidak bisa membantu sapi kita melawan gajah.

Mengapa harus secepatnya Akusisi dilakukan?

AFTA secara penuh akan terjadi per 1 Januari 2015, artinya kurang dari satu tahun. Saat ini semua negara Asean melakukan konsolidasi menghadapi pasar bebas. Jika pemerintah baru secara definitif terbentuk di September Oktober 2014, maka kurang dari 2 bulan pemerintah baru melakukan konsolidasi. Sangat terlambat.

Sangat di sayangkan jika pertarungan politik dalam negeri menenggelamkan kita bersama menghadapi pasar bebas Asean. Perlu dibangun rasa saling percaya demi masa depan bangsa antara elit politik yang bersaing. Melakukan islah secara nasional, jika memang mereka cinta republik ini.

Jangan sampai apa yang telah susah payah kita capai hilang begitu saja. Ekonomi dunia mengenal logaritma trend, artinya setiap trend selalu tumbuh secara ekstrim. Jika kita gagal mengelola, sentimen negatif, bisa membakar habis apa yang kita punya jauh lebih cepat dari yang kita duga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun